Tim Editor
ERA.id - Solois BoA diciduk oleh pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan. Ia terlibat dalam kasus pelanggaran impor obat tidur yang ia konsumsi sehari-hari.
Menutut laporan SPOTV, pelantun “Only One” diperiksa oleh pihak kepolisian Korea Selatan karena pelanggaran obat. Pelanggaran ini berupa impor obat secara ilegal yang dilakukan oleh staf SM Entertainemnt di Jepang.
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap BoA pada Rabu (16/12/2020). Dari hasil pemeriksaan obat tidur yang dikirim dari Jepang itu dilakukan oleh staf cabang SM Entertainment di Jepang.
Baik BoA maupun staf mengaku tak tahu prosedur perizinan impor obat yang tepat. Sehingga kejadian ini membuat BoA dan staf yang bersangkutan dimintai keterangan oleh kepolisian.
Menanggapi berita pemanggilan BoA di kantor kepolisian, SM Entertainment sebagai agensi yang menaungi BoA pun angkat bicara.
“Baru-baru ini, BoA meminum pil tidur yang diresepkan setelah menerima pemeriksaan dokter bahwa dia membutuhkan tidur yang cukup karena penurunan hormon pertumbuhan, tetapi efek sampingnya parah,” kata SM Entertainment, dikutip SPOTV, Jumat (18/12/2020).
Lalu kata SM Entertainment, seorang karyawan di luar negeri (Jepang) ingat obat tidur yang dikonsumsi BoA selama berada di Jepang tidak memiliki efek samping. Sehingga staf itu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan resep obat tidur BoA.
“Tetapi mereka tidak menyadari bahwa meskipun obat itu dapat diresepkan secara normal di Jepang, ini bisa menjadi masalah di Korea,” ungkap SM Entertainment.
Menurut peraturan Badan Pengawas Obat & Makanan Korea, izin dari pemerintah diperlukan untuk mengimpor produk obat apa pun, tetapi karyawan SM Entertainment gagal menyadarinya dan hanya mengirimkannya dengan label tertentu.
Kejadian ini lah yang akhirnya menimbulkan masalah bagi BoA. Ia terpaksa diciduk pihak kepolisian untuk diselidiki terkait kasus impor obat ilegalnya.
Lebih lanjut agensi BoA meminta maaf atas kejadian yang menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, terutama untuk para fan setia BoA. Pihaknya juga berjanji kejadian serupa tak akan terulang lagi di masa depan.
Selain itu pihak SM Entertainment juga berencana untuk memfasilitasi para karyawannya dengan bekal pendidikan penting seperti ini.
