Jokowi Perintahkan Harga Tes PCR Turun, Tompi: Coba Dicek Harga Reagen yang Beredar di Indonesia Berapa Pak?

| 18 Aug 2021 19:56
Jokowi Perintahkan Harga Tes PCR Turun, Tompi: Coba Dicek Harga Reagen yang Beredar di Indonesia Berapa Pak?
Tompi (Foto: Instagram/@dr_tompi)

ERA.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menurunkan harga tes polymerase chain reaction (tes PCR) menjadi Rp450 ribu-550 ribu. Dalam menangani Covid-19, memperbanyak testing atau pemeriksaan adalah salah satu caranya dengan menurunkan harga tes PCR.

Sebelumnya, harga tes PCR di Indonesia tengah menjadi sorotan lantaran dinilai mahal, yakni Rp800 ribuan hingga jutaan rupiah, dengan iming-iming hasil tes keluar lebih cepat. Desakan untuk menurunkan harga tes PCR pun mengemuka dari berbagai pihak lantaran harganya lebih mahal dari India.

Kabar Jokowi menurunkan harga PCR ditanggapi oleh dokter ahli bedah plastik sekaligus musisi, Tompi. Pelantun lagu "Menghujam Jantungku" ini membagikan unggahan akun Twitter Jokowi soal harga PCR diturunkan. Dalam cuitannya, Jokowi mengatakan 'Penanganan pandemi Covid-19 ini butuh kecepatan dalam testing, tracing, dan treatment'.

Cuitan Tompi (Foto: Twitter/@dr_tompi)
Cuitan Tompi (Foto: Twitter/@dr_tompi)

"Untuk itulah, saya menginstruksikan Menteri Kesehatan agar hasil tes PCR bisa diketahui paling lambat 1x24 jam. Selain itu, harga tes PCR ini diturunkan sampai di kisaran Rp450.000-Rp550.000," tulis Jokowi, di Twitter, dikutip Rabu (18/8/2021).

Bapak anak tiga itu meminta ayah Gibran Rakabuming Raka ini untuk mencoba memeriksa harga reagen di Indonesia.

"Mungkin bisa coba di cek HARGA REAGEN yang beredar di indo berapa pak? Perlu di cari tahu," tulisnya di Twitter, dikutip Rabu (18/8/2021).

Presiden Jokowi (Foto: Instagram/@jokowi)
Presiden Jokowi (Foto: Instagram/@jokowi)

Pria berusia 42 tahun itu juga menyarankan agar Jokowi mencari tahu importir agar margin bisa ditekan. Tompi juga menyarankan supaya negara mengambil alih untuk memasukkan alat itu supaya bisa negoisasi menekan keuntungan margin. Dalam kondisi saat ini, negara harus bisa mengambil alih keuntungan.

"Siap yang masukin, lalu di negosisasi untuk margin keuntungannya.  Atau sekalian, apakah nggak mungkin NEGARA aja yang masukin karena ini sudah menyangkut kepentingan umum dan darurat?" ungkapnya

Dicuitan berikutnya, Tompi juga meminta netizen apabila ada teman atau kerabat tak percaya covid-19 dan kini divaksin sebaiknya berikan dukungan.

"Kalau ada teman kerabat atau kenalan yg dulu anti vaksin bahkan nggak percaya covid, lalu sekarang sudah mau di vaksin dan percaya covid, JGN DILECEHKAN. Beri support dong, artinya edukasinya kan berjalan. Stay safe semua" katanya.

Rekomendasi