"Saya bayangkan kalau pagi saya akan kerja jadi insinyur di sebuah kantor besar, sore harinya saya ingin praktik dokter, malam hari pada saat tertentu saya ingin jadi petinju dan main film."
Dunia perfilman Tanah Air kembali kehilangan salah satu aktor berbakatnya, Henky Solaiman. Aktor yang meninggal dunia di usia 78 tahun itu sempat berjuang melawan kanker usus yang dideritanya sebelum kembali ke pangkuan Yang Maha Esa, Jumat (15/5/2020).
Produser, aktor, sekaligus sutradara kelahiran Bandung, 30 Agustus 1941 itu terlahir sebagai Ong Han Kie. Bakat seni pria keturunan Tionghoa itu sudah muncul sedari dia masih SD.
"Waktu itu saya sekolah di Jalan Kwitang, sekolah Belanda, di situ saya inget dari kecil sudah demen main sandiwara, di sekolah minggu saya sering diajak main drama untuk Natal. Nah di sekolah ini ada pelajaran membaca, di sini entah gurunya iseng atau apa dia minta itu diperagakan di depan kelas. Saya yang maju. Itu adalah drama pertama saya waktu kelas dua SD. Dianggap cukup baik oleh guru ini sampai drama ini diperagakan juga di kelas-kelas lain," kata Henky dalam sebuah wawancara SNSC pada Juni 2014, seperti dikutip Antara.
Sebelum memutuskan berkarier di bidang perfilman, anak kelima dari enam bersaudara itu mengaku sempat berkeinginan jadi insinyur, sebuah profesi yang kala itu didambakan anak-anak muda.
"Saya bayangkan kalau pagi saya akan kerja jadi insinyur di sebuah kantor besar, sore harinya saya ingin praktik dokter, malam hari pada saat tertentu saya ingin jadi petinju dan main film," kata putra dari pasangan pegawai negeri Nasionalis dan ibu rumah tangga tersebut mengenang masa kecilnya.
Hengky Solaiman. (Foto: Twitter @jokoanwar)
Henky muda belajar seni peran di Akademi Theater Nasional Indonesia, Yogyakarta yang kini telah bubar. Di akademi itu dia berjumpa dengan teman-temannya yang kelak menjadi rekan kerjanya seperti Teguh Karya, Wahab Abdi, hingga Pietradjaja Burnama.
Henky lantas terlibat aktif di Teater Populer HI setelah diajak sahabatnya, Teguh Karya. "Secara profesional saya main teater pertama di Teater Populer berjudul Jangan Kirimi Aku Bunga," kata Henky.
Setelah Teguh Karya dan banyak seniman teater lainnya mulai terjun ke dunia layar perak, Henky pun beralih dari dunia teater dan ikut arus ke dunia film. Puluhan judul film sudah dimainkannya. Namun, sepertinya dia paling dikenal lewat serial komedi situasi era 90-an Keluarga van Danoe (1994).
Henky meninggalkan seorang istri bernama Edmay Solaiman, seorang putra yang juga meneruskan bakat aktingnya; Verdi Solaiman dan seorang putri Sarah Solaiman.
Cinta mati dengan dunia seni peran
Dalam sebuah wawancara dengan Soleh Solihun, Henky mengaku sangat mencintai profesi yang sudah digelutinya sejak tahun 1970-an itu. Dia bahkan tak pernah merasa bosan bekerja di dunia seni peran.
"Keindahan teater dan film, enggak bisa jenuh karena setiap kali ceritanya lain, perannya lain. Yang jenuh itu pekerja kantoran," kata Henky kepada Soleh Solihun pada 2017.
Salah satu rahasia karier awet Henky di dunia seni peran, kata dia adalah berkat kecintaan terhadap apa yang dia lakoni serta disiplin yang tinggi. "Kalau mau akting harus sungguh-sungguh jangan cuma karena pengin tenar. Kalau ada kecintaan terhadap profesi harus disiplin, jangan pernah ditunggu oleh sutradara dan teman lain. Harus selalu mencintai profesi kita."
Film pertama yang diperankan Henky adalah Wadjah Seorang Laki-Laki (1971) besutan Teguh Karya, kemudian Cinta Pertama (1973). Film lainnya yang dia pernah lakoni adalah Ratapan Anak Tiri III (1990), Radit dan Jani (2008), Laskar Pelangi: Edensor (2013), Malam Minggu Miko The Movie (2014), dan lain-lain.
Selain di film layar lebar, Henky juga populer berakting di serial televisi Wulan (2006-2007), Putri (2012), Malu Malu Kucing (2015), Cinta 7 Susun (2013), dan terakhir Dunia Terbalik (2017-2020).
Tidak hanya berakting, Henky Solaiman juga merupakan seorang sutradara. Ia sudah menyutradarai lebih dari lima film, di antaranya Neraca Kasih (1982), Sorga Dunia di Pintu Neraka (1983), Titik-titik Noda (1984), Romantika (1985), Tandes (1984), dan Kecil-kecil Jadi Pengantin (1987). Film terakhir besutan dia adalah Si Kabayan dan Anak Jin (1991).
-
Lounge17 May 2020 12:28
Jenazah Hengky Solaiman Bakal Dikremasi dan Dilarung ke Laut
-
Lounge15 May 2020 20:15
Aktor Senior Hengky Solaiman Meninggal Dunia Akibat Kanker Usus