Tim Editor
Sang pembuat manipulasi foto itu tidak cuma ingin membuat lelucon dari karya-karyanya. Namun ada pesan yang luar biasa coba dia ingin disampaikan kepada publik. Dialah Agan Harahap.
Pria ini memang terkenal piawai menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasi foto, dewa sotosop. Seringkali karyanya malah viral di dunia maya karena memang lucu dan nyaris tak terlihat editannya.
Terakhir, salah satu karyanya menampilkan Presiden Soekarno sedang akrab berbincang dengan Marilyn Monroe, Jackie Kennedy dan Elizabeth Taylor. Foto ini bertengger lama di dunia maya dan dipercaya keabsahannya selama setahun lebih.
Meski jadi perdebatan oleh banyak orang, karya Agan Harahap masuk dalam kategori seni. Dia membuat itu semua sebagai respon terhadap realita di Indonesia, yang kerap kali terjebak di dalam lingkaran kebohongan media sosial.
Foto paparazi palsu buatannya, merespon konten viral di internet yang tidak dapat dipercaya. Belum lagi rendahnya literasi digital di Indonesia. Diselipkan juga peringatan bagi masyarakat Indonesia untuk tidak mudah percaya dengan segala konten yang mereka lihat di Internet.
Salah satu karya Agan Harahap (Foto: Screenshot IG @aganharahap)
Dilansir dari AFP yang diterbitkan 13 Juni lalu, ia mengatakan "karena dampak dari media sosial itu, dapat memengaruhi kehidupan nyata, terlebih soal agama dan politik". Ternyata benar seperti kata Antony J Chapman dan Hugh C. Foot dalam bukunya 'It's a Funny Thing, Humour'. Tertulis, humor merupakan respon terhadap persepsi ketidaksesuaian di dalam situasi bercanda yang bisa disertai senyum dan tawa atau bisa saja tidak.
Jadi, setelah kita jelaskan maksud tersirat dari karya seni Agan Harahap ini, apakah kalian masih ingin menelan mentah-mentah konten di internet? Harusnya sih jangan. Sekali lagi, cek dulu sebelum share.
Salah satu karya Agan Harahap (Foto: Screenshot IG @aganharahap)
