ERA.id - Heboh isu tentang konspirasi kebakaran gedung Terra Drone yang diduga berkaitan dengan bencana banjir di Sumatera. Kepolisian pun menepis dugaan adanya praktik sabotase atas kebakaran tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan perusahaan ini menggunakan drone untuk melakukan mapping agrikultur. Pihaknya pun memilih fokus untuk mencari tahu penyebab kebakaran gedung tersebut.
"Tentunya alat ini digunakan memang adalah untuk agrikultur, untuk mapping area perkebunan, bahkan juga untuk kegiatan-kegiatan pertanian gitu ya. Tetapi kami memang fokus pada penyebab kebakaran yang menyebabkan kematian di dunia dalam jumlah yang cukup fantastis, yang banyak," kata Susatyo saat konferensi pers di kantornya, Jumat (12/12/2025).
Mantan Kapolres Bogor Kota ini mengatakan kejadian bencana alam di Sumatera sudah menjadi konsumsi publik. Polisi masih mengusut perkara pembalakan liar dari insiden di utara Sumatra tersebut.
"Bila memang adapun, pasti penyidik daripada yang sedang melakukan kegiatan penyidikan bencana alam di Sumatra tentunya juga akan berkomunikasi dengan kami. Namun sejauh ini tidak ada permintaan dan sebagainya dari tim penyidik bencana alam di Sumatra," imbuhnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra menambahkan pihaknya melakukan penelusuran berdasarkan fakta. Hasil penyidikan, gedung Terra Drone terbakar bukan karena sabotase.
Kebakaran berawal dari terbakarnya baterai drone di lantai satu. Karyawan sempat mencoba memadamkan api dengan APAR. Namun gagal dan api pun membesar.
"Sampai dengan saat ini tidak ada korelasinya atau indikasi-indikasi terkait sabotase. Maupun tidak ada korelasinya dengan apa yang disampaikan terkait penghilangan data, penghilangan apa, tidak ada," ucap Roby.
Isu terkait dugaan sabotase ini sebelumnya ramai diperbincangkan publik lewat unggahan media sosial akun X atau Twitter @jhonsitorus_19. Akun itu menyampaikan karyawan Terra Drone sebelumnya sempat memetakan lahan sawit di Sumatra. Dia tak ingin jika kebakaran di gedung Terra Drone ini merupakan rekayasa.
"Kalau sampai ada unsur rekayasa, alangkah biadabnya sampai mengorbankan 22 nyawa termasuk nyawa ibu hamil," demikian narasi akun tersebut.
Kemudian akun X @cellebrimbor_ mengatakan perusahaan Terra Drone memiliki foto udara mengenai sawit di Sumatra. Kebakaran gedung Terra Drone terjadi pada waktu yang sama ketika ramai dibicarakan mengenai permasalahan lingkungan dalam banjir bandang di Sumatra.
Akun ini mempertanyakan apakah gedung Terra Drone dibakar untuk menghilangkan barang bukti atau tidak.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Terra Drone Indonesia Michael Wishnu Wardana sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal 188 KUHB dan atau Pasal 359 KUHB dan atau Pasal 187 KUHP.
Penetapan status tersangka ini lantaran Michael dinilai lalai dalam masalah prosedur dan tidak menyediakan pintu darurat dan sistem keselamatan bangunan.
"(Dirut PT Terra Drone juga) tidak menyediakan pintu darurat dan sistem keselamatan bangunan. (Kemudian) tidak memastikan jalur evakuasi berfungsi," kata Susatyo.