Satgas COVID-19 Minta Daerah Lain Belajar dari Jakarta dan Jabar Soal Penerapan PPKM

| 05 Feb 2021 14:00
Satgas COVID-19 Minta Daerah Lain Belajar dari Jakarta dan Jabar Soal Penerapan PPKM
Ilustrasi COVID-19 (Era.id)

ERA.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta daerah lain mencontoh DKI Jakarta dan Jawa Barat yang dinilai sukses menjalankan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM).

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kondisi kedua daerah tersebut menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik selama tiga pekan menjalankan PPKM. Hal itu dinilai dari empat parameter nasional, yaitu kasus aktif, kesembuhan, kematian dan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR). 

"Seluruh daerah di Indonesia harus bisa memetik pelajaran dari hasil evaluasi penanganan COVID-19 di provinsi ibukota DKI Jakarta, dan provinsi Jawa Barat," ujar Wiku dalam keterangan tertulis, Jumat (5/2/2021).

Wiku mengatakan, dari hasil pengamatan per 31 Januari 2021, angka kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta menurun mencapai 8,78 persen dari 9,85 persen. Selain itu, Jakarta juga telah mencapai testing (pemeriksaan) yang jumlahnya 12 kali lipat dari target World Health Organization (WHO) dalam sepekan dengan menyasar suspek dan kontak erat.

Meski demikian, menurut Wiku, kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta masih lebih besar sehingga masih sulit mengendalikan ketersediaan tempat tidur atau BOR di rumah sakit secara siginifikan.

"Namun angka kasus aktif masih jauh lebih besar sehingga belum bisa mengendalikan kenaikan BOR ICU maupun isolasi secara signifikan. Karena penurunan terjadi pada BOR ICU minggu terakhir pengamatan dari 84,5 persen menjadi 84,01 persen," kata Wiku.

Sedangkan untuk kondisi terkini di Jawa Barat, Wiku menyebut kasus aktif masih terlihat fluktuatif. Namun, BOR di ruang isolasi bisa ditekan hingga 69,52 persen atau dibawah target parameter nasional yaitu 70 persen.

"Dari hasil analisis data ini, menunjukan pembatasan kegiatan pada 2 provinsi ini menunjukkan hasil pada beberapa indikator, namun belum bisa dikatakan berhasil karena ukuran keberhasilan, ialah jika suatu provinsi dapat keluar dari 4 indikator parameter nasional yang ditetapkan selama 4 minggu berturut-turut," pungkasnya.

Rekomendasi