DPRD DKI Klaim Dana Reses Tak Cukup: Dana Dapil Rp49 Miliar untuk Serap Aspirasi dengan Cepat

| 16 Nov 2021 19:22
DPRD DKI Klaim Dana Reses Tak Cukup: Dana Dapil Rp49 Miliar untuk Serap Aspirasi dengan Cepat
Ilustrasi DPRD DKI Jakarta (Dok. Antara)

ERA.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Misan Samsuri mengklaim dana sebesar Rp49 miliar bagi anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat dengan cepat saat berkunjung ke Daerah Pemilihan (Dapil).

Pasalnya, kata Penasihat Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta itu, jika hanya mengandalkan agenda reses, maka aspirasi masyarakat akan diterima tiga sampai empat bulan sekali, namun jika dana dapil tersebut maka aspirasi bisa hitungan bulan atau dua mingguan.

"Aspirasi masyarakat kan tidak kita tampung empat bulan sekali, bisa saja bulanan atau dua mingguan. Pada prinsipnya kunjungan dapil ini dalam rangka penyerapan aspirasi di dapil, kira-kira apa yang musti dilakukan di dapil masing-masing secara cepat," kata Misan di Gedung DPRD DKI Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (16/11/2021).

Lebih lanjut, Misan menyebut bahwa dana dapil ini disepakati dalam Rancangan Kerja Tahunan (RKT), namun masih akan digodok pada pembahasan RAPBD 2022 di Komisi A DPRD DKI.

"Jadi itu masih dalam pembahasan apakah bisa dilaksanakan atau tidak, kita akan lihat nanti dalam pembahasan komisi-komisi," ucap Misan.

Terkait rincian setiap anggota dewan bakal menerima sekitar Rp38,4 juta per bulan, Misan menuturkan hal itu akan ada penyesuaian terhadap rencana yang disebutkan dan kesepakatan seluruh dewan saat pembahasan di setiap komisi.

"Kalau terlalu besar, tinggal kami efisiensi, kami sesuaikan dengan kemampuan anggaran dan lihat seberapa penting hal ini dilakukan. Tinggal disesuaikan nanti di komisi dibahas," ujar Misan.

Anggaran dapil bagi anggota DPRD DKI menjadi sorotan karena para legislator sudah memiliki kegiatan dan dana reses yang secara substansi mirip dengan kunjungan ke dapil.

Berdasarkan penghitungan, setiap anggota dewan bakal menghabiskan Rp38,4 juta per sekali kunjungan, namun anggota DPRD DKI mengklaim tidak akan menerima uang tunai pada kegiatan ini.

Uang itu disebut dianggarkan untuk keperluan selama kunjungan, seperti penyewaan tenda hingga pengadaan makan, minum, serta cinderamata.

Rekomendasi