Dituduh Jiplak Logo Desainer Afrika, Taylor Swift Beri Klarifikasi

| 30 Jul 2020 19:45
Dituduh Jiplak Logo Desainer Afrika, Taylor Swift Beri Klarifikasi
Taylor Swift (Instagram/@taylorswift)

ERA.id - Kesuksesan album terbaru dari Taylor Swift bertajuk Falkore ternyata sempat tersandung kasus penjiplakan yang cukup menghebohkan. Di mana Taylor dianggap mencuri dan menjiplak logo dari desainer asal Afrika, Amira Rasool. 

Menanggapi tudingan itu, Taylor yang diwakili oleh pengacaranya menyampaikan beberapa hal penting dan meluruskan isu yang beredar. 

"Kemarin, kami diberi tahu tentang keluhan bahwa penggunaan kata 'the' sebelum 'falkore album' di beberapa merchandise album falkore jadi perhatian," bunyi pernyataan itu di Good Morning Americe, Kamis (30/7/2020).

Bukan cumaitu saja, tim Taylor juga langsung mengambil tindakan dan langkah-langkah yang ditempuh demi menjaga nama baik kedua belah pihak. Menurutnya saat ini barang-barang yang akan dijual maupun yang akan dikirim ke pemesan akan mengalami perubahan logo. 

"Segera kami memberi tahu semua orang yang telah memesan barang dengan kata "The Falkore Album" sebelumnya, bahwa mereka akan menerima pesanan dengan perubahan desain," lanjut pernyataan itu. 

Sebelum isu ini melebar, Rasool selaku pemilik merek dagang dan perusahaan The Falkore menyampaikan rasa terima kasihnya lewat Twitter. Menurutnya tim Taylor Swift yang meluruskan masalah ini sangat berjasa dan mau mengakui kesalahannya. 

Rasool mengatakan, "Saya memuji tim Taylor karena mengakui kesalahan dalam barang dagangan yang sebenarnya adalah merek perusahaan saya, @TheFolklore. Saya menyadari bahwa dia sangat mendukung perempuan yang melindungi hak-hak kreatif mereka, jadi sangat baik melihat timnya dalam jalur yang sama,"

Kasus ini bermula pada 24 Juli 2020 di media sosial. Di mana muncul kekhawatiran Rasool dengan penggunaan logo merchandise dari Taylor Swift untuk album Falkore.

Bahkan dia sempat menyindir Taylor lewat Instagram pribadinya dengan mengatakan, "Taylor Swift menggunakan nama falkore adalah satu hal, tapi haruskah mencuri logo milik perempuan berkulit hitam juga?"

Jika melihat logo milik The Falkore dan logo merchandise yang diterbitkan Taylor, mamang terlihat mirip dengan penempatan kata 'the' secara vertikal. Tetapi pemilihan font jelas terlihat berbeda. 

Merchandise yang dikelurkan oleh Taylor juga tergolong beragam, mulai dari kaos, kaos tanpa lengan, hingga cardigan. Makanya sangat wajar jika Rasool mengklaim logo dan brandnya yang mirip dengan produk yang dikeluarkan pelantun "Cardigan" itu. 

Rekomendasi