Ganjar-Mahfud Akhiri Kampanye di Solo dan Semarang, Jadi Tanda Berakhirnya Era Jokowi

| 10 Feb 2024 06:30
Ganjar-Mahfud Akhiri Kampanye di Solo dan Semarang, Jadi Tanda Berakhirnya Era Jokowi
Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (Dok. TPN Ganjar-Mafud)

ERA.id - Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bakal menggelar kampanye akbar terakhirnya di dua kota sekaligus, yaitu Solo dan Semarang, Jawa Tengah pada 10 Februari 2024.

Digelarnya kampanye akbar terakhir bertajuk 'Hajatan Rakyat' di Solo dan Semarang bukan tanpa maksud. Ganjar-Mahfud ingin memberi pesan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 merupakan tanda akan berakhirnya era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Dari Solo menuju Semarang, dari era Jokowi menuju era Ganjar Pranowo. Dari daerah yang dulu melambangkan basis Jokowi, bergerak menuju Semarang, daerah yang merupakan perlambang basis Ganjar Pranowo," ujar Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (10/2/2024).

Hajatan Rakyat di Solo bakal digelar pagi hari sekitar pukul 07:00 WIB bertempat di Benteng Vastenburg. Kemudian dilanjutkan di Semarang bertempat di Lapangan Pancasila Simpang Lima sekitar pukul 13:00 WIB.

"Hajatan Rakyat di Semarang adalah hajatan yang terakhir. Rakyat bersama Ganjar-Mahfud akan menyuarakan tekad bulat untuk terus menjaga dan mengawal Indonesia sebagai sebuah republik yang demokratis," ujarnya.

Karaniya menambahkan, kampanye terakhir Ganjar-Mahfud ini menyiratkan tiga pesan penting, yaitu pentingnya kecintaan rakyat kepada pemimpinnya, menjaga dan merawat demokrasi sebagai budaya bangsa, serta merapatkan barisan untuk menegakkan kesakralan demokrasi ke seluruh negeri.

Ruwatan Balai Kota Solo

Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Solo rencananya bakal dimeriahkan dengan berbagai atraksi. Mulai dari kirab buday hingga ruwatan, yang disebar di 14 titik.

Karaniya mengatakan, yang menarik dari rangkaian acara Hajatan Rakyat di Solo adalah ruwatan Balai Kota Surakarta yang menjadi simbol kekuasaan saat ini. Diketahui, karir politik Presiden Jokowi di panggung eksekutif diawali sebagai wali kota Solo.

Kota yang pernah dipimpinannya selama 10 tahun itu kini dilanjutkan oleh putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang kini juga maju sebagai cawapres nomor urut dua, mendampingi Prabowo Subianto.

"Meruwat Balai Kota, berarti membersihkan Balai Kota, yang merupakan  simbol kekuasaan dari segala macam bentuk kotoran, kesialan, bencana, dan bahaya. Dengan harapan dapat  menjadikan kekuasaan kembali berpihak terhadap rakyat Solo," ujar Karaniya.

Ruwatan dalam tradisi masyarakat Jawa adalah sebuah permintaan tulus yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terbebas dari segala bentuk bahaya dan bencana,  serta untuk  mendapatkan keselamatan dan kebaikan dalam menjalani kehidupan.

Dalam acara ruwatan nanti bakal ada ritual pendukung seperti lakon wayang, sesajen, bunga, dan barang-barang lainnya yang dianggap dapat mendukung tercapainya maksud dari acara tersebut.

"Ruwatan dalam tradisi masyarakat Jawa adalah sebuah permintaan tulus yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terbebas dari segala bentuk bahaya dan bencana,  serta untuk  mendapatkan keselamatan dan kebaikan dalam menjalani kehidupan," kata Karaniya.

Di Solo, bakal ada ratusan ribu rakyat dari berbagai lapisan masyarakat melakukan grebeg atau mengiring Ganjar-Mahfud dengan kirab budaya dari Ngarsopuro menuju Benteng Vastenburg. Grebeg dalam tradisi Jawa mengandung makna mengantar pembesar.

Simbol Jawa Tengah Masih Kandang Banteng

Di sisi lain, Hajatan Rakyat terakhir yang digelar di Solo dan Semarang juga menjadi simbol bahwa Jawa Tengah masih kandang banteng, istilah untuk basis massa PDI Perjuangan, partai politik pengusung utama Ganjar-Mahfud.

"Ya karena yang siap dan memang di pilih dalam kampanye akbar terakhir itu Solo dan Semarang. Insyaallah, Jateng tetap kandang banteng," tegas Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/1).

Megawati Turun Gunung

Selain orasi dari Ganjar dan Mahfud, Hajatan Rakyat juga dihadiri oleh petinggi partai politik pengusung maupun pendukung yaitu PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dijadwalkan bakal menyampaikan orasi politiknya demi memenangkan Ganjar-Mahfud pada 14 Februari mendatang.

Slank hingga NDX AKA Goyang Panggung Hajatan Rakyat

Selain tokoh-tokoh nasional, Hajatan Rakyat di Semarang akan menampilkan deretan seniman yang juga dekat dengan rakyat, seperti Slank, Nassar, Nella Kharisma, Woro Widowati, Danang, Cak Lontong, Oppie Andaresta, dan lain sebagainya.

Tidak ketinggalan duet spesial Alam Ganjar dan NDX AKA, serta Yenny Wahid dan Once Mekel.

Rekomendasi