Airlangga Ungkap Lima Manfaat Proposal Dagang ke AS, Klaim Utamakan Kepentingan Nasional

| 25 Apr 2025 12:05
Airlangga Ungkap Lima Manfaat Proposal Dagang ke AS, Klaim Utamakan Kepentingan Nasional
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Antara).

ERA.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan lima manfaat proposal dagang ke Amerika Serikat. Proposal itu diklaim mengutakaman kepentingan nasional.

Adapun proposal dagang tersebut disampaikan dalam upaya Indonesia menegosiasikan tarif resiprokal. Indonesia, kata Airlangga, menekankan perdagangan yang adil dan setara.

"Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair and square, sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan setidaknya pada lima manfaat," kata Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Jumat (25/4/2025).

Dia lantas membeberkan lima manfaat dalam proposal dagang tersebut. Pertama, memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan nasional. Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat.

"Khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia," kata Airlangga.

Selain itu mendorong kemudahan berusaha lewat deregulasi, membangun rantai pasok industri strategis termasuk mineral kritis, serta memperluas akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk di sektor kesehatan, pertanian dan energi terbarukan.

Dia mengatakan, semua pihak menyambut positif pendekatan Indonesia dan membuka ruang dialog lanjutan di tingkat teknis dalam dua pekan ke depan.

"Semua membuka ruang dialog, serta memberikan kesempatan untuk pembahasan teknis secara detail dalam dua minggu ke depan, dan juga terdapat momentum yang baik untuk mendorong reformasi struktural yang sekarang sedang dilakukan untuk mendorong perdagangan dan investasi," ujar Airlangga.

Dalam upaya negosiasi, tim delegasi Indonesia juga intensif berkomunikasi dengan pengusaha, asosiasi bisnis seperti Semiconductor Industry Association, US ASEAN Business, US IBC, USINDO. Serta beberapa korporasi seperti Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.

"Dan seluruh stakeholder tersebut mendukung upaya Indonesia untuk mendapatkan keadilan," ujar Airlangga.

Rekomendasi