ERA.id - Presiden Prabowo Subianto mengancam bakal mengganti direktur utama (dirut) perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), apabila kedapatan menyalahgunakan wewenang dan fasilitas. Dia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh.
Hal itu disampaikan usai memberikan pengarahan dalam acara Town Hall Meeting Danantara di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senayan, pada Senin (28/4). Sebagai informasi, pengarahan Prabowo dilakukan secara tertutup bagi media.
"Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia malas-malasan, kalau dia lakukan praktik-praktik yang enggak benar, menyalahgunakan kewenangan, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti," kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (29/5/2025).
Dia mengingatkan seluruh direksi BUMN bahwa Danantara merupakan bagian dari kekayaan Indonesia yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.
Menurutnya, jika aset-aset yang berada di bawah pengelolaan Danantara dikelola secara benar dan profesional, total aset lembaga tersebut dapat mencapai hingga 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
Oleh karenanya, pengelolaan Danantara maupun perusahaan pelat merah harus transparan. Praktik-praktik yang tidak efisien menurutnya harus ditinggalkan.
"Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu mungkin yang kurang efisien, atau ada praktik-praktik yang enggak benar harus ditinggalkan," ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo mendorong agar kesempatan promosi diberikan kepada pegawai Danantara di tingkat bawah, terlebih yang menunjukan kinerja baik dan profesionalisme tinggi.
Dia menekankan, jabatan harus diberikan berdasarkan kapabilitas, bukan faktor lain seperti suku, agama, ras, latar belakang, bahkan politik.
"Ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.