Jokowi Soal Melonjaknya Kasus COVID-19: Ini Semua Memburuk!

| 30 Nov 2020 10:44
Jokowi Soal Melonjaknya Kasus COVID-19: Ini Semua Memburuk!
Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

ERA.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti meningkatnya kasus aktif COVID-19 di Indonesia. Hal ini membuat Presiden Jokowi khawatir dan menyebut situasi penyebaran COVID-19 memburuk.

"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi kasus yang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditayangkan secara daring di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Jokowi memaparkan data yang diterimanya per Minggu, 29 November kemarin, terjadi peningkatan kasus aktif dari yang semula berkisar di angka 12,78 persen menjadi 13,41 persen.

"Meskipun angka ini lebih baik daripada angka dunia, tetapi hati-hati. Ini lebih tinggi daripada minggu lalu," sambungnya.

Sementara untuk angka kesembuhan, dari data yang diterimanya juga mengalami penurunan.

"Minggu lalu 84,03 persen, sekarang jadi 83,44 persen," ujarnya.

Jokowi juga bilang ada dua provinsi yang perlu perhatian khusus terkait penanganan COVID-19, yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Alasannya, kasus aktif COVID-19 di dua provinsi tersebut meningkat drastis dalam sepekan terakhir.

Jokowi meminta dua provinsi tersebut memerhatikan apa yang menyebabkan peningkatan kasus aktif di Jawa Tengah dan DKI Jakarta melonjak pesat.

"Saya ingatkan bahwa ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam minggu ini, dua tiga hari ini peningkatannya sangat drastis sekali yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Agar dilihat betul-betul dilihat kenapa peningkatannya sangat drastis," ujar Jokowi. 

Sebelumnya, kasus COVID-19 di Indonesia memang tengah mengalami peningkatan. Puncaknya, pada Minggu, 29 November kemarin, penambahan kasus COVID-19 mencatatkan rekor kembali.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per Minggu, 29 November. Hasilnya, dari 42.903 spesimen yang diperiksa terjadi penambahan sebanyak 6.267 kasus baru COVID-19.

Angka ini merupakan angka tertinggi yang pernah dicatatkan oleh Kemenkes. Sebelumnya, angka penambahan kasus COVID-19 seringkali berkisar di antara angka 5.000 hingga 5.500 kasus.

"Berdasarkan pemeriksaan 42.903 spesimen tercatat penambahan kasus baru sebanyak 6.267 sehingga total akumulasi mencapai 534.266 kasus," demikian dikutip dari keterangan tertulis Kemenkes, Minggu, 29 November.

Sementara untuk jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 mencapai  3.810 orang dengan angka akumulasi mencapai 445.793.

"Untuk pasien meninggal mencapai 169 orang dengan total akumulasi 16.815," ungkap Kemenkes.

Terkait angka positivity rate saat ini masih berada di kisaran 14,1 persen. Ini artinya, Indonesia belum bisa dikatakan aman dari penyebaran virus ini karena standar World Health Organization (WHO) berada di angka atau di bawah lima persen.

Sementara untuk angka suspek, saat ini jumlahnya mencapai 70.792 orang.

Rekomendasi