Kritik Ketidakadilan Negara, Gatot Nurmantyo: Inilah Perlunya Revolusi Akhlak

| 02 Dec 2020 18:23
Kritik Ketidakadilan Negara, Gatot Nurmantyo: Inilah Perlunya Revolusi Akhlak
Mahfud MD dan Gatot Nurmantyo (Twitter @mohmahfudmd)

ERA.id - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyatakan dukungannya terhadap gerakan 'revolusi akhlak' yang digaungkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. 

Menurut Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu, gerakan 'revolusi akhlak' memiliki cita-cita yang sama dengan organisasi yang dipimpinnya saat ini.

"Inilah perlunya revolusi akhlak, karena sudah parah, merubah keburukan menjadi kebaikan. Saya sangat menghormati sebuah gagasan yang sejalan dengan KAMI yang juga melaksanakan gerakan moral. Saya pikir KAMI bersinergi komponen bangsa untuk tujuan yang sama," kata Gatot dalam acara Reuni 212 yang disiarkan Front TV, Rabu (2/12/2020).

Selain itu, Gatot juga menyinggung kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, yang menyeret nama Rizieq Shihab. Menurut dia, pemanggilan Polda Metro Jaya terhadap Rizieq sebagai saksi adalah bukti negara negara bersikap tidak adil.

"Contoh saja terjadi belakangan ini tentang pemeriksaan Habib Rizieq, kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab maka semua kumpulan orang diperiksa semuanya," ujar Gatot.

Gatot juga turut mengkritisi penangkapan petinggi KAMI yang dilakukan oleh pihak kepolisian tanpa dasar yang kuat. Ia pun menganggap bahwa para penyidik sebetulnya tersiksa batin karena harus bersikap tidak adil.

"Kita kasihani adalah penyidik, karena penyidik orang-orang pintar dan cerdas dan pasti punya hati nurani, dia batinnnya tersiksa, karena dia melakukan pelanggaran hukum dengan menangkap saudara-saudara KAMI, mereka ditangkap tanpa bukti yang kuat," kata Gatot.

Tak sampai di situ, Gatot juga menyesalkan sikap tak adil negara pada masyarakat di Papua Barat. Dia mengatakan jika pemerintah mau bersikap adil, maka kejadian-kejadian di Papua Barat tidak akan mungkin terjadi.

Rekomendasi