ERA.id - Presiden Joko Widodo menargetkan untuk menghilangkan tingkat kemiskinan ekstrem atau extrem poverty nol persen pada tahun 2024. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, saat ini jumlah penduduk sangat miskin mencapai 2,5 hingga 3 persen.
"Extrem poverty kita itu sekiatar 2,5 hingga 3 persen dan tadi diarahakan oleh Bapak Presiden (Jokowi) sampai pada tahun 2024 diharapakan itu bisa jadi nol persen," ungkap Suharso dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1/2020).
Suharso mengatakan, salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem tersebut adalah menyusun ulang sistem perlindungan sosial dengan basis data digital.
Adapun dalam sistem perlindungan sosial, pemerintah telah merancang dua macam program, yaitu bantuan sosial (bansos) dan jaminan sosial.
"Jadi Bappenas ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk menyusun ulang sistem perlindungan sosial dengan ketepatan data dengan digital base sehingga penyampainnya itu tingkat akurasinya tinggi," kata Suharso.
Untuk program bansos, Suharso mengungkapkan, akan menyusun kembali program bansos yang berada di bawah beberapa kementerian dan lembaga supaya lebih efektif.
Salah satu caranya adalah program-program bansos yang tersedia di berbagai kementerian/lembaga diuji kembali mengenai kesahihannya sampai tingkat seperti apa.
"Data base itu dimaksudkan untuk efektifitas dari penyaluran bansos dan juga penyaluran dari jaminan sosial," kata Suharso.
"Dengan memfokuskan program-program bantuan sosial sedemikian rupa dengan sasaran yang masuk dalam kelompok rentan dan miskin kronis. Sehingga dengan demikian penurunan kemiskinan bisa kita capai," pungkasnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen atau sekitar 26 juta orang, meningkat 0,56 persentase poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 persentase poin terhadap Maret 2019. Garis kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar Rp454.652/kapita/bulan
Menurut Bank Dunia, garis kemiskinan ekstrem (extreme poverty) ada di pengeluaran US$ 1,9 (Rp27.000) per kapita per hari, sehingga jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 12,4 juta orang atau 4,6% dari populasi pada tahun 2018.