ERA.id - Setelah memberikan vaksinasi kepada Nakes dan dokter, selanjutnya Kementerian kesehatan menargetkan para pedagang pasar sebagai penerima vaksin.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan vaksinasi untuk publik diawali dengan para pedagang pasar.
"Kami melihat pasar merupakan tempat transaksinya banyak orang, di mana pergerakan ekonomi bergulir dan para pedagang merupakan target yang sering melakukan kontak kepada banyak orang," jelas Maxi saat meninjau Gebyar Vaksin COVID-19 bagi Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan, di Sasana Budaya Ganesha, rabu (3/2/2021).
"Saya mendapatkan pesan dari hasil rapat dengan bapak Presiden, kalau DKI dan Jawa Barat mendapatkan kesempatan pertama melakukan vaksinasi untuk publik yang terdiri dari pedagang pasar, guru, dosen dan pengemudi ojek online," tambahnya.
Dia juga mengatakan untuk mekanisme pengumpulan data pedagang yang ada di pasar, akan berkalaborasi dengan pemerintah daerah.
"Kita targetkan untuk vaksinasi publik pada pertengahan bulan februari, calon penerima vaksin yang pertama adalah pedagang pasar, ini sangat dibutuhkan kordinasi yang kuat antara pemerintah kota, provinsi dan pemerintah pusat," paparnya.
Maxi juga mengatakan jumlah calon penerima vaksinasi dari layanan publik sangat banyak jumlahnya dibanding jumlah Nakes dan Non Nakes.
"Kita harus lakukan percepatan secara maksimal, dimana data penerima vaksin sudah di dapat, target vaksinasi untuk keseluruhan, kami targetkan pada akhir April 2021, selanjutnya ditargetkan untuk umum,"tuturnya.