Microsoft Akan Bangun Pusat Data Layanan Cloud di Indonesia Akhir 2021

| 26 Feb 2021 18:45
Microsoft Akan Bangun Pusat Data Layanan Cloud di Indonesia Akhir 2021
Johnny Plate (Dok. Instagram)

ERA.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai investasi perusahaan global untuk membangun pusat data (data center) di Indonesia akan mendukung transformasi digital dan pemulihan ekonomi.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika menyambut baik rencana Microsoft untuk membangun data center lokal dengan layanan cloud yang sangat aman dan sesuai, yang akan menguntungkan bisnis lokal, pemerintah, dan individu di semua sektor. Kami juga menyambut baik komitmen Microsoft dalam meningkatkan kapasitas talenta digital Indonesia di semua tingkat keahlian," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangan pers bersama Microsoft, dikutip dari Antara, Jumat (26/2/2021).

Microsoft berkomitmen untuk membangun area pusat data pertama mereka di Indonesia, berupa infrastruktur komputasi awan dan pelatihan digital bagi 3 juta orang di Indonesia hingga akhir tahun 2021.

Mengutip data IDC Info Snapshot, bisnis yang menggunakan teknologi komputasi awan atau cloud computing diharapkan bisa membuka 60.000 pekerjaan bagi kegiatan ekonomi lokal selama empat tahun ke depan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai pusat data bisa berdampak pada percepatan ekosistem digital di bidang pertanian, seperti integrasi data secara aktual dari sawah dan ladang menuju pusat data.

Penggunaan teknologi juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di bidang pertanian sehingga bisa berdampak positif terhadap ekonomi digital dan peningkatan ketahanan pangan.

Berkaitan dengan adopsi teknologi komputasi awan, pemerintah Indonesia sedang merancang Pusat Data Nasional untuk mendukung Satu Data Indonesia. Di masa depan, Indonesia akan memiliki aplikasi agar penyelenggaraan pemerintahan lebih efisien.

Perkembangan terakhir soal proyek Pusat Data Nasional, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah menandatangani "financial protocol" dan kini berada di tahap penyediaan lahan di Jakarta. Kominfo mempertimbangkan pusat data akan terletak di beberapa lokasi untuk menjaga redudansi.

Rekomendasi