Akan Hapus e-Warong, Risma: Orang Miskin Beli Lebih Mahal dari Warung Biasa

| 24 May 2021 17:45
Akan Hapus e-Warong, Risma: Orang Miskin Beli Lebih Mahal dari Warung Biasa
Tri Rismaharini (Dok. Instagram trirismaharini_)

ERA.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menghapus program elektronik warung gotong royong atau e-Warong. Pasalnya, ia kerap menemukan kasus harga bahan pokok yang dijual lebih mahal ketimbang di warung lain atau pasar.

"Saya mohon izin, untuk e-Warong itu akan saya hapus," ujar Risma saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI dikutip dari Antara, Senin (24/5/2021).

Risma lantas mencontohkan dengan harga telur yang dijual di salah satu e-Warong di Solo, Jawa Tengah dijual seharga Rp27.000 per kilogram. Sedangkan di warung biasa lainnya yang tak jauh dari lokasi e-Warong, harga telur hanya Rp18.500 per kilogram.

Artinya, masyarakat miskin yang biasa berbelanja di e-Warong harus membeli dengan harga tinggi ketimbang harga pasaran. Hal ini, kata Risma, tak hanya terjadi di Solo. Menurutnya, sudah beberapa kali dia menemukan kejadian semacam ini.

"Artinya perbedaan orang miskin itu membeli lebih mahal karena kita menetapkan di tempat itulah (e-Warong) harus beli. Dan inilah, saya dengan Kejagung sudah 4 kali menemukan ini," kata Risma.

Oleh karena itu, Kementerian Sosial sepakat untuk menghapuskan program e-Warong. Namun, akan diganti degan skema aplikasi, sehingga masyarakat bisa langsung membeli maupun menjual dengan menggunakan smartphone dan datanya juga langsung terintegrasi dengan Kementerian Sosial.

"Kita lagi siapkan aplikasinya dengan handphone saja nanti. Jadi penjual itu tinggal klik-klik kemudian report masuk ke kita," kata Risma.

Untuk diketahui, e-Warong merupakan program pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) non tunai bagi masyarakat tak mampu. e-Warong dijalankan oleh Kementerian Sosial dengan bekerja sama dengan sejumlah bank BUMN untuk disalurkan kepada masyarakat yang memiliki kartu Program Keluarga Harapan (PKH).

Di e-Warong, masyarakat penerima PKH bisa membeli kebutuhan pokok, gas elpiji 3 kg, hingga pembayaran listri serta program subsidi lainnya.

Rekomendasi