ERA.id - Presiden Joko Widodo akhirnya membocorkan kapan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa akan dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurutnya, pelantikan Panglima TNI akan dilakukan pekan depan.
"Pelantikan Panglima nanti minggu depan," kata Jokowi usai menghadiri acara puncak HUT ke-10 Partai NasDem di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Meski begitu, Jokowi belum mau memberi tahu kapan tepatnya pelantikan Panglima TNI bakal digelar. Dia hanya mengatakan, pihaknya masih mencari hari baik untuk pelantikan.
Baca juga:
- Jenderal Andika Perkasa Akan Dilantik Sebagai Panglima TNI pada Rabu
- Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Tunggal Panglima TNI Gantikan Hadi Tjahjanto
- Soal Program Kerja, Panglima TNI Andika Perkasa Akan Lakukan Perbaikan di Tubuh TNI
- Kapan Jenderal Andika Perkasa Dilantik Jadi Panglima TNI? Ini Kata KSP Moeldoko
"Harinya masih dicari hari baik. Minggu depan insya Allah," kata Jokowi.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengirimkan Surat Presiden (Surpres) yang berisi calon tunggal Panglima TNI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa. Surpres Nomor R-50/Pres/10/2021 itu diantar langsung Mensesneg Pratikno kepada Pimpinan DPR pada Rabu (3/11).
Pada Sabtu (6/11), Komisi I DPR RI menggelar fit and proper test calon Panglima TNI selama tiga jam. Kemudian dilanjutkan dengan rapat internal Komisi I DPR RI. Kemudian pada Minggu (7/11), Komisi I DPR RI mendatangi kediaman Andika di kawasan Senayan dalam rangka verifikasi faktual.
Lalu pada Senin (8/11), DPR RI menggelar Rapat Paripurna yang menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Ketua DPR RI Puan Maharani selaku pimpinan Rapat Paripurna kemudian meminta persetujuan seluruh anggota dewan yang hadir terkait hasil laporan dari Komisi I DPR RI.
"Laporan komisi I atas uji kelayakan fit and proper test calon Panglima TNI tentang pemberhentian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan menetapkan jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI tersebut dapat disetujui? tanya Puan.
"Setuju," jawab anggota dewan yang menghadiri Rapat Paripurna.