ERA.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Varian Omicron di Indonesia telah mencapai 152 orang. Enam orang di antaranya terdeteksi terpapar Varian Omicron dari transmisi lokal.
"Dari 152, kita tahu enam sudah merupakan transmisi lokal. Ada yang datang sebagian besar di Jakarta, tapi ada juga yang datang dari Medan, Bali, dan Surabaya," kata Budi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/1/2022).
Budi merinci, enam kasus Varian Omicron dari transmisi lokal itu terdiri dari dua orang pekerja di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wima Atlet, Kemayoran, Jakarta. Kemudian dua kasus dari keluarga asal Medan yang datang ke Jakarta.
Selain itu, satu kasus Varian Omicron transmisi lokal yang tedeteksi dari anak diplomat dan pasangan yang berlibur dari Bali.
"Satu itu ada anak diplomat yang tertular kakanya dari luar, tapi dia tinggal di Indonesia. Satu lagi adalah couple yang jalan liburan ke Bali, kemudian dia pulang ke Surabaya, lalu terindentifikasi di Surabaya," kata Budi.
Kementerian Kesehatan, kata Budi, langsung melakukan penelusuran kontak erat atau tracing dari enam kasus Varian Omicron transmisi lokal tersebut.
Misalnya, kasus warga Medan yang datang ke Jakarta dan terdeteksi Varian Omicron transmisi lokal, pihaknya langsung melakukan tracing ke tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh pasien tersebut. Termasuk restoran di kawasan SCBD.
"Yang dari Medan, karena dia pakai PeduliLindungi dengan baik, maka kita tahu dia datang ke mall mana saja di Jakarta, ke restoran mana saja. Satu restoran itu kita swab, Alhamdulillah sekarang kontak eratnya," papar Budi.
Mantan Wakim Menteri BUMN itu menjelaskan, munculnya transmi lokal di Indonesia ini tidak terlepas dari meluasnya penularan Varian Omicron di 132 negara.
Meski begitu, Budi mengatakan bahwa penularan Varian Omicron di Indonesia relatif lebih lambat dan lebih baik. Oleh karenanya, dia mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Ya kita hambat (penyebaran Varian Omicron), kalau penerapan prokesnua disiplin dan surveilans baik ya mudah-mudahan nggak setinggi yang lain. Ini sekarang adu disiplin prokes aja," pungkasnya.