Kasus COVID-19 Melonjak, Keterisian Rumah Sakit di DKI Capai 45 Persen, Menkes: Kalo Cuma Pilek dan Batuk Nggak Usah Dibawa ke RS

| 28 Jan 2022 17:04
Kasus COVID-19 Melonjak, Keterisian Rumah Sakit di DKI Capai 45 Persen, Menkes: Kalo Cuma Pilek dan Batuk Nggak Usah Dibawa ke RS
Ilustrasi (Foto: Antara)

ERA.id - Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di DKI Jakarta saat ini masih ditingkatkan hingga 11 ribu tempat tidur. Hal ini menanggapi kabar BOR di DKI Jakarta saat ini telah mencapai 45 persen di tengah lonjakan kasus COVID-19.

Budi menjelaskan saat ini BOR di DKI Jakarta memang baru sebanyak 3.900 tempat tidur. Namun, jumlah tersebut masih bisa ditambahkan.

"Ada yang memberitakan di Jakarta sudah 45 persen terisi. Itu 45 persen dari kapasitas yang siap sekarang (sebanyak) 3.900 (tempat tidur). Sebenarnya, tempat tidur isolasi di Jakarta itu 11.000, sekarang belum dikonversikan saja," kata Budi dikutip dari YouTube Kemenkes RI, Jumat (28/1/2022).

Budi mengatakan sebenarnya tidak seluruh pasien Covid-19 perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Hanya pasien dengan gejala berat, memiliki komorbid dan membutuhkan perawatan oksigen saja yang perlu dirawat di rumah sakit.

Budi lalu memaparkan kondisi pasien Omicron di Indonesia saat ini. Saat ini, sudah ada 1.988 kasus COVID-19 varian Omicron yang terdeteksi.

Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 854 kasus Omicron dirawat di rumah sakit. Sebanyak 86 pasien masih dirawat, 765 pasien telah sembuh, dan 3 pasien meninggal dunia.

Dari 845 kasus Omicron yang dirawat, mayoritas kasus merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. Rinciannya, 461 kasus OTG, 334 kasus dengan gejala ringan, kategori sedang 54 kasus, dan berat 5 kasus.

"Omicron ini tinggi penularannya tapi keparahannya rendah karena sebagian besar adalah OTG, orang tanpa gejala atau asimptomatik atau dia sakitnya ringan. Jadi, mungkin hanya pilek, batuk, atau ada demam sedikit yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit," jelas Budi.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron tanpa gejala atau ringan, lebih memanfaatkan Isolasi Mandiri (Isoman) dan telemedicine.

Abraham menyampaikan ini, menyusul mulai meningkatnya keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit di Jakarta.

"Data per Rabu (26/1) kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham, di gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (27/1).

Abraham mengungkapkan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak, atau tanpa gejala dan ringan. Seharusnya, masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.

Kami juga pernah menulis soal Turut Berduka, Murni Meninggal Demi Melindungi Kalungnya dari Penjambret, Ini Kisah Sedihnya Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi