Walau Cinta Jokowi, PSI Ogah Terima Usulan 'Partai Senior' soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

| 02 Mar 2022 13:36
Walau Cinta Jokowi, PSI Ogah Terima Usulan 'Partai Senior' soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Sekretaris Jenderal PSI, Dea Tunggaesti

ERA.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak adanya penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 walau mereka mencintai Presiden Jokowi.

"PSI tidak bisa menerima usulan perpanjangan masa jabatan presiden. Idealnya pemilihan presiden, pemilihan anggota legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, kabupaten, dan kota) tetap terlaksana pada 14 Februari 2024," kata Sekretaris Jenderal PSI, Dea Tunggaesti, Rabu (2/3/2022).

Setelah pemilihan presiden, lanjut dia, idealnya tentu saja diikuti pelaksanaan pilkada serentak pada bulan November 2024, sebagaimana kesepakatan antara DPR, Pemerintah, dan KPU.

Untuk diketahui, akhir-akhir ini muncul polemik terkait dengan usulan perpanjangan masa jabatan presiden yang disampaikan oleh partai senior seperti PAN, PKB, serta Golkar.

Mereka beralasan, situasi pandemi dan pemulihan ekonomi. Alasan itu, dianggap Dea, tidak urgen. "Faktanya pernah menyelenggarakan pilkada dengan damai dan sukses di tengah puncak pandemi di akhir tahun 2020," kata dia.

Dea mengutarakan bahwa pemilu sebagai perwujudan negara demokratis sehingga penundaan pemilu tanpa alasan yang benar-benar bersifat force majeur tentunya akan mencederai demokrasi Indonesia.

Bila partai-partai di DPR melihat ada aspirasi kuat rakyat agar Presiden Jokowi untuk meneruskan kepemimpinannya menjadi periode ketiga, menurut dia, jalan satu-satunya adalah melalui amendemen UUD NRI Tahun 1945 sehingga memungkinkan pembatasan jabatan presiden maksimal tiga periode.

"Ini adalah pilihan paling adil, dan nantinya tidak hanya Pak Jokowi, tetapi Pak SBY bisa ikut berlaga kembali. Begitu juga Pak JK bisa ikut berkompetisi sebagai kandidat calon wakil presiden melalui mekanisme pemilu yang jujur, adil, dan transparan pada tahun 2024," katanya.

Terakhir, Dea akan selalu dan tetap mendukung Jokowi memimpin kembali Indonesia. "Namun, tentunya hal tersebut harus didasari oleh amendemen konstitusi yang memperbolehkan Pak Jokowi berlaga kembali pada Pemilu 2024," ujarnya.

Kami juga pernah menulis soal Uus Haramkan Ngonten Bareng Atta Halilintar dan Ledek Produknya, Netizen Pamerkan Foto Ganjar Pranowo Hingga Jokowi Pakai Baju 'AHHA' Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi