Titik Lelah Pemudik Tol Trans Jawa Menjadi Daerah Paling Rawan Kecelakaan

| 04 Apr 2024 05:02
Titik Lelah Pemudik Tol Trans Jawa Menjadi Daerah Paling Rawan Kecelakaan
Titik lelah pemudik tol trans jawa (unsplash)

ERA.id - Arus mudik Lebaran 2024 diprediksi akan kembali ramai tahun ini, dan Tol Trans Jawa menjadi pilihan favorit bagi banyak pemudik. Namun, perjalanan panjang di tol bisa memicu kelelahan, lantas di mana saja titik lelah pemudik Tol Trans Jawa?

Artikel ini akan membahas beberapa titik rawan, faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan serta strategi untuk mengatasinya. Diharapkan pemudik dapat memahami informasi ini untuk merencanakan perjalanan yang aman dan nyaman.

Titik Lelah Pemudik Tol Trans Jawa

  1. Jakarta-Merak

Dibangun setelah Jalan Tol Jagorawi pada tahun 1978, Jalan Tol Jakarta-Merak menjadi jalan tol kedua di Indonesia. Jalan tol sepanjang 98 kilometer ini menghubungkan ibukota dengan Pelabuhan Merak.

Jalan tol Jakarta-Merak  terbagi menjadi dua bagian, yaitu Jalan Tol Jakarta-Tangerang yang menghubungkan Jakarta dengan Tangerang, dan Jalan Tol Tangerang-Merak yang menghubungkan Tangerang dengan Pelabuhan Merak.

Namun, Jalan Tol Tangerang-Merak dikenal memiliki tingkat kecelakaan yang tinggi. Hampir setiap hari terjadi kecelakaan, baik tabrakan maupun tunggal. Faktor-faktor yang diduga berkontribusi terhadap tingginya angka kecelakaan di antaranya cuaca, sarana dan prasarana jalan, dan penerangan yang kurang memadai.

  1. Semarang-Solo

Tol Semarang-Solo merupakan salah satu ruas jalan tol yang perlu diwaspadai para pengendara, terutama terkait potensi kelelahan.

Jarak tempuh yang mencapai lebih dari 400 kilometer dan waktu perjalanan minimal 6 jam (saat kondisi lancar) dapat menyebabkan kelelahan pada pengemudi di jalur tol ini.

Kecelakaan di Tol Semarang-Solo (Antara)

Perlu diketahui, pada situasi arus mudik lebaran yang padat, waktu tempuh bisa jauh lebih lama, sehingga risiko kelelahan semakin tinggi.

Oleh karena itu, sangat penting bagi pengendara untuk beristirahat terlebih dahulu sebelum memasuki ruas tol Semarang-Solo. Hal ini untuk memastikan kondisi prima dan menghindari kecelakaan.

Perlu diingat, ruas tol Semarang-Solo, khususnya di antara Salatiga dan Boyolali, memiliki karakteristik yang berpotensi memicu kecelakaan. Jalur yang panjang, lurus, dan menurun menjadi faktor utama yang sering mengakibatkan insiden.

  1. Ruas Tol Solo-Ngawi

Jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer merupakan urat nadi yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tol ini melintasi wilayah Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Ngawi.

Perlu diketahui, Jalan Tol Solo-Ngawi menjadi bagian vital dari jaringan Jalan Tol Trans-Jawa yang menghubungkan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Namun, dibalik perannya yang penting, ruas Tol Ngawi sering kali menjadi titik rawan kecelakaan, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran. Kelelahan pengemudi menjadi faktor utama dibalik tingginya angka kecelakaan di ruas ini.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto, menjelaskan bahwa para pemudik dari arah barat yang memasuki ruas Tol Ngawi sudah dilanda kelelahan. Anggapan bahwa Surabaya sudah dekat membuat mereka memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Tips Menghindari Kelelahan dan Kecelakaan di Jalan Tol

  • Pastikan kondisi prima sebelum mengemudi. Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi.
  • Gunakan sistem buddy. Bergantian mengemudi dengan penumpang lain untuk menjaga fokus dan kewaspadaan.
  • Patuhi batas kecepatan dan rambu-rambu lalu lintas.
  • Manfaatkan rest area untuk beristirahat, menyegarkan diri, dan melakukan peregangan.
  • Hindari mengemudi saat mengantuk.

Selain titik lelah pemudik Tol Trans Jawa, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi