ERA.id - Kemajuan teknologi telah memudahkan komunikasi sosial. Berbagai aplikasi chat dan aplikasi kencan bertebaran di internet. Sayangnya, ada beberapa aplikasi yang disalahgunakan untuk open BO.
Aplikasi-aplikasi tersebut bukan aplikasi dengan peruntukkan open BO. Fungsi utama dari aplikasi-aplikasi tersebut adalah untuk alat komunikasi. Namun, beberapa waktu belakangan penggunanya banyak yang menjadikannya sebagai media self promotion dan praktik prostitusi online.
Dari sekian banyak aplikasi, salah satu yang kerap disalahgunakan untuk open BO adalah Michat. Selain itu, dikutip Era dari kliktimes, berikut adalah beberapa aplikasi yang disalahgunakan untuk open BO.
Daftar Aplikasi yang Disalahgunakan untuk Open BO
1. MiChat
MiChat merupakan aplikasi yang dikenal luas sebagai salah satu media untuk open BO. Aplikasi ini sudah diunduh oleh banyak orang, kurang lebih 50 juta pengguna di seluruh dunia. Beberapa fitur MiChat mungkin yang menjadi alasan aplikasi ini disalahgunakan untuk prostitusi online.
Aplikasi ini punya gim bernama "Message in a Bottle". Gim ini memungkinkan penggunanya mengirimkan pesan anonim kepada orang yang tak dikenal seolah-olah mengapungkan botol berisi pesan tertentu di laut.
Fitur lain yang dimiliki oleh MiChat adalah Pohon Pesan. Dengan fitur ini, pengguna bisa menggantungkan pesan di Pohon Pesan dengan harapan ada pengguna lain yang mengambil pesan tersebut kemudian berkenalan dengannya.
2. Tantan
Tantan merupakan aplikasi pertemanan atau kencan (dengan orang asing) menggunakan sistem swipe and match. Jika kedua pengguna saling menyukai, percakapan bisa dilakukan.
Di aplikasi ini, pengguna bisa membuat status di profil layaknya menggunakan aplikasi media sosial. Pengguna juga bisa melihat jumlah pengguna lain yang melakukan Like terhadap profilnya.
Pengguna juga bisa memilih hobi dan minat tertentu untuk ditampilkan pada bagian profil. Dengan demikian, pengguna tersebut bisa bertemu dengan teman baru dengan hobi sejenis.
3. Tinder
Aplikasi lain yang kadang disalahgunakan untuk open BO adalah Tinder. Aplikasi kencan atau perkenalan ini memiliki fitur untuk mencocokkan pengguna (matching) dan mencari pengguna yang ada di sekitarnya.
Ketika menggunakan aplikasi Tinder, pengguna cukup menggeser atau mengusap ke kanan untuk menyukai pengguna lain dan otomatis mengirim permintaan pertemanan. Jika tidak tertarik dengan pengguna lain yang ditampilkan, pengguna bisa menggeser atau mengusap ke kiri.
Aplikasi ini ternyata tidak hanya digunakan untuk mencari jodoh. Sebagian orang menggunakan aplikasi Tinder untuk mencari penjaja layanan prostitusi.
4. BeeTalk
BeeTalk merupakan aplikasi yang digunakan untuk mencari teman atau pengguna lain yang ada di sekitarnya. Pengguna bisa mencari pengguna baru yang posisinya dekat dengan dirinya.
Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan teks, suara, dan video kepada pengguna lain. Aplikasi ini cukup mudah untuk digunakan mencari pengguna lain sehingga tidak jarang digunakan sebagai aplikasi open BO.
5. Badoo
Badoo juga merupakan salah satu layanan jejaring sosial berbasis biro jodoh. Aplikasi ini telah beroperasi di 180 negara, salah satunya Indonesia.
Tak berbeda dengan aplikasi-aplikasi sebelumnya, Badoo juga menggunakan sistem lokasi sehingga pengguna bisa menemukan pengguna lain yang berada di sekitarnya.
Cara penggunaannya pun tidak berbeda jauh dengan beberapa aplikasi sebelumnya. Pengguna bisa bisa memilih pengguna yang disukai dengan menggeser atau mengusap ke kanan. Badoo bisa digunakan untuk melakukan obrolan melalui pesan teks dan panggilan video. Selain itu, aplikasi ini bisa digunakan untuk bertukar foto.
Pengguna aplikasi Badoo juga difasilitasi untuk melakukan “ghosting”. Berbagai kemudahan ditawarkan sehingga Badoo menjadi salah satu aplikasi yang disalahgunakan untuk open BO.