Penanganan Kejang pada Anak saat Demam yang Harus Diketahui

| 07 Oct 2023 21:00
Penanganan Kejang pada Anak saat Demam yang Harus Diketahui
Anak Demam (Foto: Pixabay)

ERA.id - Kejang demam atau Febrile seizure adalah kondisi demam yang diikuti dengan fenomena kejang yang umumnya dialami oleh anak-anak. Pada umumnya, kondisi ini terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Lantas bagaimana penanganan kejang pada anak saat demam? Simak penjelasannya di bawah ini.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab kejang demam secara pasti. Namun, diketahui kondisi tersebut berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat di atas suhu normal anak dan kemampuan tubuh anak untuk melakukan adaptasi terhadap kondisi tersebut. Oleh karena itu, tentunya penting untuk memahami gejala kejang demam dan segera tentukan langkah penanganan kejang demam agar tidak semakin memburuk.

Gejala Kejang Demam pada Anak

Sebelum menerapkan langkah penanganan kejang demam, terlebih dulu pastikan jika anak memang sedang mengalami kejang demam. Beberapa gejala kejang demam pada anak dapat berupa hal berikut:

• Tangan dan kaki gemetar, disertai kejang.

• Buang air kecil tiba-tiba dan bola mata berputar ke atas.

• Tidak memberikan respons saat komunikasi, misalnya tidak menjawab saat diajak bicara.

• Suhu tubuh naik secara drastis hingga lebih dari 38° Celcius.

• Keluar keringat secara berlebihan.

• Pingsan atau kehilangan kesadaran, terutama setelah kejang.

Ilustrasi anak demam (Freepik/Drazen zigic)

Penanganan Kejang pada Anak Saat Demam

Jika Anda mendapati anak mengalami sejumlah gejala-gejala kejang demam seperti yang diuraikan di atas, sebaiknya segera lakukan langkah penanganan kejang demam dengan tepat dan cepat. Terlebih dahulu, pastikan Anda tidak panik dan tetap tenang saat menerapkannya:

1. Tidurkan anak di tempat yang datar, luas, dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat mengalami kejang. Segera singkirkan benda berbahaya yang ada di sekitarnya.

2. Baringkan dalam posisi miring, hal ini dilakukan agar anak tidak tersedak oleh air liur atau muntahan.

3. Longgarkan pakaian, terutama pada bagian leher.

4. Jangan menahan gerakan kejang anak, sebab akan membuat anak merasa tidak nyaman dan memicu patah tulang. Catat waktu atau berapa lama anak mengalami kejang, serta pantau terus agar posisi anak selama kejang tetap aman. Jika memungkinkan, Anda dapat merekam kejadian kejang demam, hal ini dilakukan sebagai informasi yang akan ditunjukkan kepada dokter.

5. Jangan masukkan apapun ke dalam mulut anak saat kejang, termasuk obat atau air. Sebab hal ini berpotensi membuat anak tersedak.

6. Segera hubungi ambulans atau bawa ke IGD jika anak mengalami kejang lebih dari 5 menit, terutama jika anak mulai terlihat mengalami kesulitan bernapas atau wajah yang memucat bahkan membiru.

Biasanya, kejang demam pada anak berlangsung selama 1-2 menit. Dalam kondisi ini, anak akan rewel selama beberapa jam dan kemudian terlelap karena kelelahan. Meskipun kejang demam sudah berhenti dan Anda telah memberikan penanganan kejang demam dengan baik, Anda tetap harus membawa anak ke dokter. 

Untuk memeriksa penyebab kejang demam, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk mengetahui apakah terdapat tanda awal adanya infeksi otak atapun penyakit yang lain. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan akibat dan pengobatan pun bisa dilakukan lebih cepat.

Demikianlah ulasan tentang penanganan kejang pada anak saat demam, semoga penjelasan ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi