Awas Bahaya! Ini Risiko Manahan Buang Air Kecil Terlalu Lama Saat Mudik

| 29 Apr 2022 20:20
Awas Bahaya! Ini Risiko Manahan Buang Air Kecil Terlalu Lama Saat Mudik
Bahaya nahan pipis (unsplsah/Jasmin Sessler)

ERA.id - Rasa dan peringatan dari tubuh untuk buang air kecil merupakan salah satu hal yang alami terjadi pada setiap manusia.

Namun, tidak sedikit orang yang memilih untuk menahan buang air kecil, terutama pemudik yang terjebak macet lebaran 2022 di jalan tol.

Menahan buang air kecil tentunya memiliki bahaya dan risiko bagi tubuh manusia. Kebiasaan menahan buang air kecil ini umumnya dilakukan oleh para pemudik yang terjebak di jalan tol selama berjam-jam.

Melansir dari cuitan Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, menahan buang air kecil memiliki bahaya bagi tubuh. Menurut Dr. Zubairi, idelanya dalam satu hari tubuh seseorang harus buang air kecil tiap tiga jam sekali untuk mengosongkan kantung kemih secara teratur.

"Idealnya berapa kali per hari dan tiap berapa jam seseorang itu harus pipis? Kalau bisa tiap tiga jam kita mengosongkan kandung kemih secara teratur. Frekuensinya sekitar 8-10 kali per hari," cuit Dr. Zubairi.

Dr. Zubairi juga mengatakan dampak dari menahan buang air kecil itu bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Umumnya, seseorang yang menahan buang air kecil akan mengalami retensi urine atau otot-otot di kandung kemih tidak dapat rileks dan menjadi kesulitan untuk buang air kecil.

Bahkan hal yang lebih buruk dari akibat menahan buang air kecil selama berjam-jam ialah bisa menyebabkan kandung kemih pecah. Tetapi dalam hal ini dikatakan sangat jarang terjadi.

"Yang terjadi ketika menahan pipis selama 10 jam lebih? Anda mungkin akan mengalami retensi urine, yang berarti otot-otot di kandung kemih tidak dapat rileks dan jadi susah pipis. Kandung kemih bisa pecah? Dalam skenario tertentu bisa saja terjadi. Namun amat jarang," jelasnya.

Selain itu, menahan buang air kecil bisa menyebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK) apabila ada bakteri yang masuk ke saluran kemih. Hal ini bisa terjadi bila seseorang tidak mengosongkan kantung kemih secara teratur.

Zubairi juga mengatakan risiko terjadinya ISK bisa disebabkan dengan kebiasaan seseorang yang jarang mengkonsumsi air. Salah satu tanda seseorang terkena infeksi ialah urine berbau menyengat, urine keruh, nyeri panggul, hingga adanya darah dalam urine.

"Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)? Sering ingin pipis, urine bau menyengat, urine keruh, nyeri panggul, ada darah dalam urine," tegasnya.

Lebih lanjut Zubairi menyarankan agar para pemudik mengurangi tekanan pada kantung kemih dan upayakan suhu mobil tidak terlalu dingin hingga tidak tertawa belebihan.

"Jaga agar punggung tetap lurus untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih dan upayakan suhu mobil tidak terlalu dingin. Upayakan juga jangan sampai bersin dan tertawa berlebihan. Bila sudah darurat dan situasinya terjebak macet, pipis saja di dalam botol. Lebih baik lagi jika Anda sudah menyiapkan kantong pipis," tutupnya.

Rekomendasi