ERA.id - Ketika sedang berada di pusat perbelanjaan dan memilih-milih sampo, Anda mungkin kerap mendapatkan label SLS-free yang berarti tidak menggunakan SLS dalam formulanya. Lantas, sebenarnya apa itu SLS di shampoo?
SLS (sodium lauryl sulfate) adalah surfaktan yang tidak hanya terkandung dalam sampo, tapi juga bermacam-macam produk perawatan tubuh yang lain. Mulai dari sabun mandi, pasta gigi, sabun cuci wajah, sampai produk skincare.
Surfaktan ini berfungsi untuk membersihkan minyak yang kadang mengakibatkan munculnya masalah kulit. Lantas, jika memberikan manfaat, kenapa ada banyak produk perawatan yang memilih untuk tidak menggunakannya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu SLS di Shampoo?
Dalam laman Chemical Safety Facts dijelaskan bahwa SLS sudah dimanfaatkan sebagai salah satu komponen utama sampo sejak tahun 1930-an. Sebagai surfaktan, bahan kimia ini dapat memerangkap minyak dan kotoran di rambut sehingga mudah dibilas dengan air.
Dibandingkan bahan pembersih lain yang juga kerap digunakan dalam sampo, SLS tergolong ke dalam kategori surfaktan anionik yang efektif membersihkan kotoran secara keseluruhan.
Namun, zat pembersih tersebut cenderung tidak bisa digunakan pada kulit sensitif, sebab busanya berisiko menimbulkan iritasi pada kulit. American Academy of Dermatology (ADD) bahkan merekomendasikan penggunaan sampo dengan label SLS-free untuk penderita rosacea.
Penderita eczema dan dermatitis kontak juga tidak disarankan untuk menggunakan sampo dengan formula SLS. Sebab, busa yang muncul dari surfaktan tersebut berisiko tinggi mengiritasi kulit.
Selain itu, AAD juga menjelaskan bahan-bahan iritan lain seperti parfum, alkohol, glycolic acid dan lactic acid harus dihindari oleh pemilik kulit sensitif.
Reaksi yang bisa muncul di kulit jika tidak cocok dengan SLS antara lain kemerahan, ruam, pembengkakan (peradangan) rasa gatal, dan rasa seperti tersengat.
Jika Anda merasakan salah satu dari gejala reaksi yang dijelaskan di atas, sebaiknya jangan berpikir dua kali untuk menghentikan penggunaan sampo tersebut.
Dampak SLS pada Rambut
Sekalipun Anda tidak memiliki kulit yang sensitif, penggunaan SLS harus tetap ekstra hati-hati. Pasalnya, surfaktan ini berisiko mengurangi minyak alami pada rambut melalui busanya.
Jika rambut kekurangan kelembapan, teksturnya akan kering, kasar, dan mengembang. Selain itu, rambut kering juga akan menjadi lebih rapuh dan mudah patah. Oleh sebab itu, pemilik rambut tipis dan kering sebaiknya menghindari SLS agar kondisinya membaik.
Bagi yang mempunyai rambut berwarna, penggunaan sampo dengan formula SLS juga tidak begitu direkomendasikan. Sebab surfaktan dianggap bisa menghilangkan warna rambut jika terus menerus digunakan.
Namun, pada dasarnya belum ada bukti ilmiah terkait efek SLS terhadap warna rambut. Namun, dalam Medical News Today, penggunaan SLS tetap disarankan untuk dipertimbangkan secara matang jika rambut Anda berwarna.
Selain itu, SLS diketahui dapat menimbulkan rambut Anda kusut. Hal ini disebabkan karena senyawa sulfat yang bersentuhan dengan rambut akan menghasilkan muatan listrik negatif. Sehingga, setiap kali habis keramas, rambut jadi terlihat kusut.
Namun, jika rambut Anda sangat sehat dan tidak mudah kusut, tidak ada salahnya sesekali menggunakan sampo dengan kandungan SLS agar efek pembersihan bekerja secara maksimal di kulit kepala.
Demikianlah ulasan tentang apa itu SLS di shampo dan dampak yang bisa terjadi pada rambut. Semoga informasi ini bermanfaat!
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…