Polisi Tangkap 2 Pelaku Penembakan Kedubes AS di Turki

| 21 Aug 2018 17:35
Polisi Tangkap 2 Pelaku Penembakan Kedubes AS di Turki
Ini cuma ilustrasi kedubes Amerika Serikat (pixabay)
Ankara, era.id - Petugas kepolisian Turki menangkap dua orang tersangka yang terlibat dalam aksi penembakan di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ankara. Kedua tersangka itu juga diketahui pernah terlibat tindak kriminal sebelumnya.

Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (21/8/2018), Kantor Gubernur Ankara menyebut kedua tersangka bernama Ahmet Celikten dan Osman Gundas. Keduanya telah mengakui keterlibatan mereka dalam penembakan pada Senin (20/8) kemarin saat meningkatnya ketegangan antara dua sekutu NATO atas persidangan Pendeta AS di Turki.

Sebuah pistol kaliber 9mm dan kendaraan yang digunakan dalam penembakan, telah disita polisi dari kedua tersangka. Kedua tersangka diketahui pernah terlibat tindak kriminal sebelumnya. 

Di mana Celikton, tengah diburu karena kabur dari penjara. Sedangkan Gundas, pernah terlibat berbagai tindak kriminal, mulai dari melukai orang lain dengan sengaja, terlibat kasus narkoba dan pencurian mobil.

Polisi masih mendalami motif penembakan yang dilakukan kedua tersangka itu di Kedubes AS. Atas kejadian tersebut, Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan meningkatkan keamanan untuk kedutaan dan kantor serta karyawan lain Amerika Serikat di Turki.

 

Supaya kalian tahu, peristiwa penembakan di Kedubes AS terjadi pada Senin (20/8) pagi. Setidaknya dari beberapa tembakan yang dilepaskan dari gerbang utama kedubes, tiga peluru mengenai pintu besi dan jendela di pos keamanan Kedubes AS.

Dalam pernyataan terbaru, pihak Kedubes AS di Ankara menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah dan Kepolisian Turki untuk upayanya menangkap para tersangka. 

Hubungan Turki dengan Amerika Serikat semakin tegang dalam beberapa pekan belakangan. Keretakan diplomatik itu juga memperparah kemelut ekonomi Turki, khususnya pada mata uang lira, yang kehilangan hampir 40 persen nilainya terhadap dolar sejak awal tahun ini.

Rekomendasi