Juru Bicara BPN, Suhendra Ratu Prawiranegara mengatakan, data capaian yang disampaikan Jokowi patut dipertanyakan keabsahan dan validitasnya karena cenderung tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Menurut Suhendra, jalan desa berada dalam wilayah kabupaten, sementara panjang jalan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia saat ini dalam kisaran 437.000 kilometer.
"Jujur kami kaget dan terheran-heran, kalau mengadopsi ekspresi Jokowi. Begini, total jalan di Indonesia sejak awal tahun 1950-an sampai dengan sekarang ini dalam kisaran 530.000 kilometer (sumber Kementerian PUPR). Ini jumlah keseluruhan mencakup jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten," tutur Suhendra, di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Mantan Staf Khusus Menteri PU ini menjelaskan, kondisi jalan yang tersedia di Indonesia saat ini tidak semuanya beraspal. Dari total panjang jalan di Indonesia, sekitar 530.000 kilometer atau hampir 45 persen permukaan jalannya masih berupa tanah dan kerikil.
"Jadi dengan kata lain hebat sekali dan luar biasa pemerintahan ini jika sudah dapat membangun jalan desa sepanjang 191.000 kilometer selama dalam kurun waktu 3 tahun anggaran 2015-2018," ucapnya.
Menurut Suhendra, jika diklaim Jokowi sudah membangun jalan sepanjang 191.000 kilometer, artinya sudah 90 persen seluruh jalan di Indonesia sudah tidak lagi tanah dan kerikil permukaannya.
Namun, katanya, fakta di lapangan tidak demikian. Suhendra menegaskan, klaim Jokowi pada debat kedua calon presiden ini tidak berdasar.
"Jokowi ini memang sebagai capres, namun beliau juga kan Presiden RI yang aktif. Jadi kalau dengan mudahnya menyampaikan data yang keliru dalam forum kenegaraan yang dijamin UU seperti proses debat dalam pilpres, patut disayangkan,” katanya.
“Hal yang disampaikan seorang presiden tentu memiliki makna dan dan berfungsi sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat,” tutupnya.