Beda Pandangan TKN dan BPN soal Pengendalian Tembakau

| 09 Mar 2019 14:55
Beda Pandangan TKN dan BPN soal Pengendalian Tembakau
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasbullah Thabrany menilai, pengendalian tembakau harus dilakukan promotif preventif. Menurut dia, salah satu cara mengendalikannya dengan menaikkan cukai rokok.

"Pengemdalian tembakau itu promotif preventif yang harus kita kendalikan," kata dia, dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (9/3/2019).

Selain itu, kata Hasbullah, cara lain dengan memperluas kawasan tanpa rokok, dan cara lebih efektif yaitu dengan menaikkan harga rokok itu sendiri dan cukainya.

“Cukai kita belum maksimum. Karena ini berurusan juga dengan kementerian keuangan dan kementerian perindustrian,” ucapnya.

Hasbullah juga mengungkapkan pernyataan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan jangan gunakan uang program keluarga harapan (PKH) untuk membeli rokok. “Gunakan untuk membeli makanan,” tutur Hasbullah.

Sementara itu, Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Hermawan Syahputra menilai, jika bicara soal pengendalian tembakau, maka harus bicara dari hulu. Di antaranya soal bagaimana nasib petani tembakau.

“Bagaimana memberikan ruang agar masyarakat, yang beririsan langsung dengan industri rokok punya alternatif. Kalau manusianya ngga kita sentuh, jangan harap bisa dikendalikan,” tutur Hermawan.

Menurut Hermawan, para petani tembakau maupun sumber daya manusia (SDM) yang beririsan dengan industri tembakau, harus diberikan alternatif mata pencaharian atau sumber lain. Katanya, Prabowo-Sandi selalu menggaungkan soal kebocoran anggaran negara.

“Kalau ditangani (kebocoran anggaran), enggak sulit membuat mata pencaharian alternatif,” ucapnya.

Rekomendasi