Kemarin, suasana hari menjelang siang di Kota Helle terasa sangat cerah dan menyenangkan. Umat Yahudi beramai-ramai mendatangi rumah ibadahnya atau dikenal sebagai sinagoge untuk merayakan hari suci Yom Kippur atau Hari Penebusan.
Tapi tiba-tiba sekitar pukul 12.00 waktu setempat, seorang pria berusia sekitar 27 tahun dengan pakaian militer berjalan ke rumah ibadah itu. Namun, ada yang salah dengan pria itu. Ia mengenakan helm baja dengan membawa senjata berat. Tak lama kemudian, "dreeet... dreeet...," serangkaian tembakan dilontarkan ke arah pintu sinagoge.
Beruntungnya, pemimpin komunitas Yahudi setempat Max Privorotzki melihat pria dengan kostum yang mencurigakan itu melalui kamera pengawas sebelum serangan terjadi. "Pria itu terlihat seperti anggota pasukan khusus," ujar Max kepada surat kabar Stuttgarter Zeitung, dikutip BBC, Kamis (10/10/2019).
Baca Juga: Penindasan Etnis Uighur Jadi Dalih AS Batasi Visa China
Beruntung, semesta berpihak pada 80 orang Yahudi yang berada di dalam sinagoge itu. Meski menerima serangkaian tembakan, pintu rumah ibadah itu tetap kokoh. Usai frustasi karena tak bisa masuk, pelaku kemudian melontarkan tembakan ke jalanan yang membunuh seorang wanita di dekat sinanoge.
Menurut penuturan saksi mata, pria bersenjata dengan pakaian kamuflase itu mendatangi sebuah toko kebab. Ia lalu melemparkan sesuatu seperti granat dan tak lama kemudian meledak dan kembali melepaskan tembakan dengan senapan serbunya. Seorang pria dalam toko itu tewas. "Pria itu datang dan melemparkan granat, saya bersembunyi di toilet," tutur saksi mata kepada saluran berita Jerman N-tv.
Dua orang yang mengalami luka tembak telah menjalani operasi di rumah sakit universitas di kota tersebut, kata seorang juru bicara kepada kantor berita AFP.
Kepolisian Jerman mengungkapkan, pelaku telah ditangkap usai mencoba melarikan diri. Identitas pelaku belum secara resmi diinformasikan kepada publik. Penjagaan ketat langsung dikerahkan untuk wilayah itu.