Istana Batasi 'Keliaran' Berpikir Stafsus Milenial?

| 22 Nov 2019 13:25
Istana Batasi 'Keliaran' Berpikir Stafsus Milenial?
Presiden Jokowi berfoto bersama 7 SKP dari kalangan millenial di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memilih tujuh anak muda yang usianya rata-rata di bawah 35 tahun untuk bergabung dalam jajaran staf khusus presiden. Namun keputusan itu mendapat kritikan dari Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus.

Lucius menilai ide Jokowi yang merekrut tujuh anak muda menjadi stafsus presiden tidak akan efektif, karena memiliki kecenderungan 'membunuh' kreativitas generasi milenial yang kini berada di lingkaran pemerintahan.

"Jadi tak akan efektif merekrut milenial jadi staf khusus ini. Alih-alih mengangkat milenial, keputusan Presiden ini malah cenderung 'membunuh' kebebasan anak muda untuk terus melakukan inovasi," ujar Lucius saat dihubungi era.id, Jumat (22/11/2019).

Menurut Lucius, anak muda yang sedang berada di puncak karier dalam menciptakan inovasi justru kini menjadi tak leluasa. Pasalnya, tujuh stafsus muda itu kini terjebak dalam kekuasaan politik yang akhirnya mengekang kebebasan berkreasi.

Seharusnya, kata Lucius, perekrutan stafsus milenial ini bisa melawan arus utama budaya milenial yang berpikir dan bekerja tanpa batas.

 

"Masuk ke istana itu sudah membatasi 'keliaran' berpikir milenial karena sudah ada bingkai kepentingan pemerintah, yang tak bisa dengan mudah didobrak oleh gagasan inovatif milenial," kata Lucius.

Lucius menilai, jika perekrutan safsus presiden dari kalangan milenial hanya untuk mendapat gagasan segar dan inovatif baru rasanya tidak perlu dilakukan perekrutan. Sebab, gagasan dan ide inovatif itu sesungguhnya ada di mana-mana.

"Kemajuan teknologi informasi yang banyak diinisiasi oleh milenial, sesungguhnya telah membantu siapa pun termasuk Presiden untuk bisa mengetahui dan menyerap banyak gagasan segar di mana-mana dan dari mana-mana," pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan ketujuh anak muda yang kini menjabat sebagai stafsus presiden ini nantinya akan menjadi teman diskusinya secara berkala. Harapannya, kata mantan Wali Kota Solo ini, mereka bisa memberikan gagasan segar dan inovatif di berbagai sektor.

"Saya yakin dengan gagasan segar dan kreatif kita akan melihat nanti gagasan itu apakah bisa diterapkan dalam pemerintahan," ujar Jokowi saat mengenalikan stafsus barunya di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (21/11).

 

Rekomendasi