RSHS Bandung Siaga Virus Korona, Ini Gejalanya

| 21 Jan 2020 21:01
RSHS Bandung Siaga Virus Korona, Ini Gejalanya
Ilustrasi (AFP)
Bandung, era.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bersiaga menghadapi pandemi virus mirip SARS baru yang kini telah menjangkiti ratusan orang di Wuhan, China. Rumah sakit milik pemerintah itu telah dilengkapi tim dokter penanggulangan infeksi menular khusus seperti flu burung, flu babi, dan flu Singapura beserta ruang isolasinya.

Menurut dokter spesialis ilmu penyakit dalam RS Hasan Sadikin Bandung, Primal Sudjana, virus yang diidentifikasi sebagai virus korona baru ini mempunyai beberapa gejala mirip flu.

"Jadi orang-orang yang patut dicurigai kalau misalnya orang dengan keluhan demam. Nah walaupun tidak semua demam karena pada anak-anak dan orang tua. Pada orang yang sistem imunnya berkurang, belum tentu ada demam. Kemudian ada batuk, ada sesak napas dan ada riwayat dalam dua minggu ini pernah dari Wuhan, itu hati-hati. Mungkin jangan-jangan itu penyebabnya novan corona virus 2019 Wuhan China ini," kata Primal saat dihubungi melalui telepon, Bandung, Selasa, 21 Januari 2020.

Primal menyebutkan penularan novan corona virus 2019 Wuhan China juga dapat terjadi kepada orang yang merawat pasien yang terbukti positif terjangkit. Radius penularan terhadap penderita ke orang yang merawat ucap Primal, yaitu dua meteran dalam ruangan yang sama.

Sama halnya dengan petugas medis yang menginvestigasi virus serupa. Primal menjelaskan meski dengan perlindungan khusus, pemeriksaan bahan atau spesimen dari penderita yang sudah positif terjangkit virus novan corona harus tetap waspada.

"Nah dulu virus korona ini tidak ada pada manusia. Jadi memang asalnya dari hewan. Dari hewan mungkin pindahlah ke manusia, karena kontak manusia dengan hewan atau hewan dekat dengan manusia akibat berubahnya lingkungan. Dan sekarang menyerang kita, karena virusnya baru belum pernah dikenal di manusia, ya tentu tidak ada kekebalan dan mudah menular dari satu manusia ke manusia lain," ujar Primal.

Primal mengaku tidak dapat memastikan hewan penular virus yang kini telah diterbitkan kewaspadaannya oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tersebut. Namun biasanya virus tersebut terdapat pada kelelawar dan hewan sejenisnya.

Tetapi medium perpindahan virus dari tubuh hewan sebagai inang kepada tubuh manusia sebagai inang baru belum diketahui. Pasalnya, virus novan corona 2019 Wuhan tersebut masih baru.

"Kalau corona yang lain seperti SARS, itu bisa tertular dari batuk, dahak dan percikan air ludah hewan atau kontak langsung dari hewannya. Yang ini kita belum tahu persis bagaimana proses penyebarannya," terang Primal.

Gejala terjangkit novan corona virus 2019 Wuhan Cina, hampir mirip dengan pemyakit virus corona tipe sebelumnya yaitu SARS dan Mers seperti demam tinggi, batuk, dan mengalami sesak napas. Antisipasinya agar tidak terpapar virus SARS baru ini adalah dengan menerapkan etiket batuk atau tidak batuk sembarangan, tidak meludah sembarangan, memakai masker dan mencuci tangan usai berkontak langsung penderita virus tersebut. 

Tags : korona
Rekomendasi