ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak ambil pusing soal namanya yang banyak bertengger di sejumlah lembaga survei. Putra sulung Presiden Jokowi itu bahkan menyebut kalau dirinya masih anak bawang dalam dunia politik.
Pada Februari 2022 lalu Charta Politika mengeluarkan survei yang menyatakan Gibran paling banyak dipilih masyarakat Jawa Tengah (Jateng) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Elektabilitasnya mencapai 28,5 persen.
Terkait hal ini Gibran sendiri tak ingin banyak menanggapi terkait hal ini. ”Itu kan survei, hanya angka,” katanya.
Ia merasa dirinya tidak meminta atau berniat dicalonkan. Menurutnya hasil survei tersebut hanyalah hitungan angka saja.
”Saya nggak tahu, tiba-tiba angkanya keluar tinggi sendiri, saya ya nggak tahu. Itu hitungan di atas kertas saja,” ucapnya.
Namun dirinya menegaskan tidak berniat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah. ”Nggak juga, nggak ada rencana,” ucapnya.
Namun ia tidak menampik jika ada banyak partai politik yang mendekatinya. Dalam pertemuan dengan para ketua partai itu, salah satunya yang dibahas yakni pencalonannya dalam kontestasi Pilkada 2024.
”Memang menyinggung sedikit (saat pertemuan). Tapi kan masih lama, lagian saya cuman anak bawang, itu urusannya petinggi partai. Saya nggak ada persiapan,” katanya.
Saat ditanya terkait hasil survei dan perjalanan politiknya menyerupai ayahnya, Presiden Jokowi, menurut Gibran keduanya memiliki jalan yang berbeda.
”Nggak (sama). Lama-lama kayak Hokage ketujuh saja (menyamakan dengan cerita dalam serial komik dan kartun Naruto). Ceritanya (saya) nggak gitu. Boruto (anak Naruto) tidak seperti itu, yang pasti nggak mengikuti jejak bapak, ngikuti jejak saya sendiri,” katanya.
Gibran menyebutkan, dirinya dalam survei tersebut bukanlah yang inti. Sebab survei tersebut untuk Ganjar Pranowo yang digadang mencalonkan diri sebagai Calon Presiden 2024. Namun kenyataannya, dirinya masuk sebagai kandidat terkuat menggantikan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah.
”Itu kan namanya survei di atas kertas saja, yang penting di lapangan seperti apa. Itu kan sebenarnya yang disurvei Pak Ganjar. Saya cuman nunut tok (ikut saja),” katanya.