Peninggalan Candi Bercorak Hindu di Indonesia yang Dapat Dikunjungi

| 19 Nov 2022 10:00
Peninggalan Candi Bercorak Hindu di Indonesia yang Dapat Dikunjungi
Candi Prambanan/FOTO VIA ANTARA

ERA.id - Peninggalan sejarah dengan corak Hindu seperti candi, prasasti, dan juga karya sastra banyak ditemukan di Indonesia. Misalnya, Candi Prambanan di Yogyakarta dan berbagai jenis candi lain yang ada di berbagai wilayah Indonesia.

Hal ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari sejarah panjang tersebarnya agama Hindu di Nusantara di masa lalu. Bahkan, hingga membentuk kerajaan yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.

Misalnya Kerajaan Kutai yang ditetapkan sebagai kerajaan paling tua yang berdiri pada tahun 500 Masehi hingga Kerajaan Majapahit yang berdiri pada 1292 Masehi dengan patihnya yang termasyhur, Gajah Mada.

Oleh karena itu, berbagai peninggalan sejarah dari masing-masing kerajaan masih bisa disaksikan hingga saat ini. Berikut beberapa candi bercorak Hindu yang di Indonesia.

1. Candi Prambanan

Tentunya Anda sudah tahu dengan candi bercorak Hindu yang satu ini. Candi Prambanan terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan menjadi kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.

Dari sejarahnya, candi ini didirikan sebagai persembahan kepada Trimurti atau tiga dewa Hindu, antara lain Dewa Brahma sebagai dewa pencipta, Dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Dewa Siwa sebagai dewa penghancur.

UNESCO sendiri sudah menetapkan Candi Prambanan ke dalam daftar situs warisan dunia bersama Candi Borobudur sebagai candi bercorak Buddha. Candi Prambanan juga dikatakan sebagai salah satu candi terindah di Asia Tenggara dan saat ini dijadikan sebagai salah satu objek wisata bagi masyarakat.

2. Candi Dieng

Wisata Dieng (Foto: ANTARA)

Candi yang didirikan pada 700 Masehi ini berlokasi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Bangunan ini diyakini berdiri pada zaman Kerajaan Kalingga, salah satu kerajaan Hindu di Nusantara.

Hingga saat ini, Candi Dieng adalah bangunan menhir tertua yang diketahui berlokasi di Jawa Tengah. Namun, jumlah bangunan candi sudah berkurang dari yang sebelumnya berjumlah 400 menjadi delapan candi saja.

Candi bercorak Hindu ini memiliki gaya arsitektur Jawa bagian utara yang mirip dengan Candi Gedong Songo dan Candi Badut di Jawa Timur serta Candi Cangkuang dan Candi Bojongmenje di Jawa Barat.

Arsitektur ini dibentuk dengan gaya sederhana, sedikit ornamen, dan ukuran yang relatif lebih kecil.

3. Candi Gedong Songo

Bangunan yang dimasukkan dalam daftar cagar budaya Indonesia ini berlokasi di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lebih tepatnya berada di lereng Gunung Ungaran.

Seperti Candi Dieng, Candi Gedong Songo juga termasuk salah satu peninggalan sejarah bercorak Hindu yang terletak di dataran tinggi, yaitu sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Lokasi ini menjadikan candi yang ditemukan pada 1804 ini dilengkapi dengan pemandangan yang indah. Selain itu, tersedia pula pemandian air panas yang berasal dari mata air belerang di kawasan candi ini.

4. Candi Ijo – Sleman, Yogyakarta

Candi Ijo berlokasi di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi bercorak agama Hindu ini diprediksi dibangun antara abad ke-10 sampai dengan ke-11.

Kompleks Candi Ijo terdiri dari beberapa kelompok Candi Induk, Candi Pengapit, dan Candi Perwara.

5. Candi Sukuh – Karanganyar, Jawa Tengah

Candi Sukuh dapat Anda kunjungi di lereng barat Gunung Lawu, di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Berdasarkan dari relief-relief yang memuat cerita-cerita Sudamala dan Garudheya, dan pada arca kura-kura dan garuda, diperkirakan Candi Sukuh memiliki fungsi untuk pengruwatan. Candi sukuh diperkirakan didirikan pada akhir abad ke-15 M.

6. Candi Jago – Malang, Jawa Timur

Candi Jago bisa Anda temukan di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton, sebenarnya nama candi ini adalah Jajaghu yang berarti “keagungan” dengan perpaduan unsur agama Hindu dan Buddha. Raja Wisnuwardhana yang memerintah Singasari diketahui menganut agama Siwa Buddha.

Ajaran Buddha dicerminkan dalam relief cerita Tantri Kamandaka dan cerita Kunjarakarna yang terpahat di bagian teras paling bawah. Sementara pada dinding teras kedua terpahat lanjutan cerita Kunjarakarna dan nukilan kisah Mahabarata yang berisi ajaran agama Hindu, yaitu Parthayajna dan Arjuna Wiwaha.

Sedangkan teras ketiga dipenuhi dengan relief lanjutan cerita Arjunawiwaha. Dinding tubuh candi juga penuh dengan pahatan relief cerita Hindu, yaitu peperangan Krisna dengan Kalayawana.

Demikianlah penjelasan mengenai candi bercorak hindu yang dapat Anda kunjungi di beberapa daerah.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi