ERA.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera menjalankan Kereta Rel Listrik (KRL) rute Jogja-Solo untuk uji coba pada awal Februari mendatang. KRL ini diharapkan bisa menggantikan kereta Prambanan Ekspres (Prameks) yang sudah melayani rute Jogja-Solo selama 27 tahun.
Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan KRL Jogja-Solo akan diuji coba secara umum mulai 1-7 Februari mendatang. Tarif yang ditentukan pun juga masih tarif promo Rp 1.
”Jadi operasionalnya masih dalam tahap uji coba, tapi sudah bisa digunakan secara terbuka untuk umum. Kalau uji coba terbatasnya dilakukan mulai 20-31 Januari,” ucap Wiwik dalam Webinar Hadirnya KRL Jogja-Solo yang diselenggarakan oleh PT KAI, Selasa (19/1).
Ia berharap uji coba ini bisa menjadi upaya sosialisasi terhadap hadirnya KRL di masyarakat. Untuk uji coba secara umum, masyarakat bisa menggunakan moda transportasi kereta ini dengan mudah.
”Kalau yang umum siapa saja bisa mencoba, tapi kalau uji coba terbatas, kami melibatkan intansi pemerintah dan mitra kerja,” Kata Wiwik.
Sebab nantinya ada 11 stasiun yang digunakan sebagai pemberhentian untuk KRL ini. Diantaranya yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solobalapan.
Sementara itu Direktur Utama PT KAI Didik Hartantyo mengatakan untuk operasional KRL ini, ada beberapa stasiun baru yang diaktifkan kembali. Diantaranya Stasiun Prambanan, Srowot, Ceper, Delanggu, dan Gawok.
Rencananya, KAI juga akan menambah satu stasiun lagi yakni di Kalasan. Namun untuk mengaktifkan stasiun ini, perlu adanya kajian mendalam. ”Ya dioperasionalkan dulu yang ada. Untuk Stasiun Kalasan akan kami lakukan kajian terlebih dahulu,” ujarnya.
Diharapkan dengan mengaktifkan kembali stasiun-stasiun lama ini bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar. Apalagi di tengah pandemic semacam ini, pemerintah memerlukan banyak dorongan untuk mendongkrak ekonomi.
”Kita mendorong ekonomi di sekitar stasiun dengan mengaktifkan beberapa stasiun lama,” ucapnya.
Ditambahkan, Direktur jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, dipilihnya Jogja-Solo sebagai rute kedua untuk KRL setelah Jabodetabek karena potensi jumlah penduduk yang cukup besar. Selain itu Jogja-Solo dinilai memiliki faktor aglomerasi.
”Apalagi rute ini memiliki jalur ganda yang sangat mendukung secara teknis,” kata Zulfikri.