ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kembali melantik sejumlah pejabat eselon II di sandaran Kapal Umsini, Dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta, Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo. Senin (26/7/2021) pukul 13:00 WITA.
Kabarnya, 16 orang pejabat eselon II dari 18 orang yang mengikuti Job Fit, ada nama Kasatpol PP Kota Makassar, Iman Hud, yang akan mengisi sekaligus menggantikan posisi Kepala Dinas Perhubungan Makassar, Mario Said nantinya.
Enam tahun memimpin Satuan Polisi Pamong Praja, Iman Hud kerap kali menimbulkan kontroversi yang menyita perhatian publik. Ia dikenal garang. Tak cuma itu, ia diketahui tegas kepada pelaku usaha yang kerap melabrak aturan Pemerintah Kota Makassar.
Lalu apa saja kebijakan Iman yang menuai pro dan kontra di kemudian hari? Sebut saja saat mencukur alis seorang pengamen yang suka memeras di Pantai Losari, membela anggotanya yang mematahkan gitar pengamen di jalan poros Makassar-Maros, di area bundaran Simpang Lima Mandai, sewaktu PSBB 2020.
Kemudian Iman juga sempat membentak pemilik Toko Agung, yang terletak di Jalan Ratulangi, Makassar. Saat membentak, seorang juru parkir terlibat ingin menengahi persoalan tersebut. Akhirnya, bawahannya refleks memukul si tukang parkir yang bernama Dona.
“Dia meminta agar Toko Agung tidak ditutup, bahkan mengeluh dan mengemis bahwa dirinya akan kehilangan mata pencarian. Dia seolah menjadi juru bicara pihak toko dan menghalang-halangi tugas kami, makanya anak buah saya mungkin sedikit kesal,” Iman menjelaskan.
“Ada kesalahan pahaman saat itu antara anggota saya dengan dia. Anak buah saya lepas kontrol,” kata Iman, Senin malam, 4 Mei 2020 silam. Tak butuh waktu lama, persoalan tersebut selesai.
Terbaru, Satpol PP yang dipegangnya malah tidak menyisir masjid-masjid demi menegakkan PPKM. Kata Iman, ia tidak menemukan formula untuk membubarka jemaah salat.
"Seperti apa caranya kita tertibkan jemaah yang sudah berada di dalam masjid atau tempat ibadah lainnya. Bukankah hal itu sangat bertolak belakang dengan fungsi pemerintahan yang senantiasa melayani masyarakat?"
Menanggapi itu semua, lulusan IPDN angkatan 3 merasa dirinya tidaklah keras seperti yang ditampilkan banyak pemberitaan.
"Saya hanya manusia biasa dan senantiasa melihat sisi positif dan negatifnya setiap kondisi. Tegas bukan berarti keras, saya tak anti dengan kritik apapun karena itu bagian mengintrospeksi diri saya beserta anggota Satpol PP secara menyeluruh." ungkap Iman Hud.