ERA.id - Politisi PKS sekaligus Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, menyindir politisi PDI Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan, soal kasus 'bahasa Sunda'.
“Kami menyayangkan hal tersebut terjadi. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi semua, baik itu bagi yang bersangkutan, para politisi, pejabat publik, maupun semua pihak agar bisa menghormati seluruh nilai budaya lokal di negara Indonesia, suku apa pun itu,” kata Atang, Jumat (21/1/20220 kemairn.
Atang mengemukakan, bahkan dalam rapat di DPRD maupun DPR, banyak menggunakan bahasa Inggris dan tidak dipermasalahkan.
“Banyak juga yang memakai istilah bahasa Inggris saat rapat di DPRD atau DPR, kenapa yang memakai bahasa daerah dipermasalahkan,” katanya.
Sebagai legislator, kata Atang, justru ia sedang mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Bogor tentang Pelestarian, Perlindungan dan Pembinaan Budaya serta Bahasa Sunda.
“Ini merupakan bagian dari komitmen DPRD Kota Bogor untuk melestarikan budaya, salah satunya itu bahasa. Bahasa itu identitas sebuah bangsa maka harus dilindungi,” kata Atang.
Sebelumnya, Arteria telah meminta maaf terkait pernyataannya pada saat Raker Komisi III dengan Kejaksaan Agung, yang dianggap melukai hati masyarakat Tanah Pasundan.
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP PDIP, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis.
Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikan saat diterima Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun.
Kami juga pernah menulis soal PDIP Dengar Dong! Brigade Pengen Ganjar Nyapres karena Bisa Menekan Radikalisme. Kamu bisa baca di sini.
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!