Nasib Pilu Warga Harus Mengantre Demi Beli Minyak Goreng, Terpaksa Takut Langka

| 06 Mar 2022 08:47
Nasib Pilu Warga Harus Mengantre Demi Beli Minyak Goreng, Terpaksa Takut Langka
Operasi pasar minyak goreng (Antara)

ERA.id - Setiap operasi pasar digelar di Palembang, Sumatera Selatan, selalu diserbu masyarakat.

Warga rela mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan jatah dua liter minyak goreng kemasan, atau beberapa liter jenis curah.

Namun, ada fenomena yang menarik, bahwa ternyata tidak semua warga yang ikut antre tersebut tidak memiliki persediaan minyak goreng di rumahnya.

Lisa, warga setempat yang dijumpai dalam operasi pasar (OP) di Pasar Alang-Alang Lebar, Sabtu (5/2/22), mengaku masih memiliki dua liter minyak goreng yang dibelinya pada operasi pasar di tempat lain dua hari lalu.

“Takut, isunya minyak goreng bakal mutus (kosong), jadi saya ikut beli lagi di OP ini,” kata Lisa, seperti dikutip dari Antara.

Bagi Lisa, ia perlu menyimpan minyak goreng sebagai persediaan karena khawatir bakal kesulitan untuk mendapatkannya. Apalagi, kelangkaan minyak goreng ini sudah terjadi sejak pertengahan Februari lalu.

Ibu rumah tangga ini memburu minyak goreng di operasi pasar karena harga sesuai dengan ketentuan pemerintah berdasarkan Harga Eceran Tertinggi yakni Rp13.500 per liter untuk jenis kemasan sederhana.

Sementara jika membeli di warung sekitar rumahnya, Lisa harus merogoh kocek Rp21.000 hingga Rp22.000 per liter karena pedagang beralasan barang sedang langka.

Selisih harga yang tinggi ini juga yang melatari Elma, warga Kecamatan Alang-Alang Lebar memburu minyak goreng jenis curah di operasi pasar tersebut.

Sejak pukul 08.00 WIB, ia sudah mengantre untuk mendapatkan minyak goreng jenis curah dengan harga Rp11.500 per liter. Ia sempat resah karena antrean terus mengular sementara minyak goreng belum juga didapatkan walau waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 WIB. Rupanya, berselang satu jam kemudian, ia baru mendapatkan satu jeriken (volume lima liter) minyak goreng jenis curah.

“Saya bukan pedagang makanan, ini untuk pakai sendiri. Saya terpaksa langsung beli banyak karena takut minyak goreng benar-benar kosong. Saat ini susah, di pasar tak ada, di Alfamart dan Indomaret apalagi, selalu kosong,” kata dia.

Ia mengakui minyak goreng yang diperolehnya dalam OP ini sebanyak lima liter telah melebihi kebutuhan untuk satu bulan ke depan. Bersama suami dan dua anaknya, sebenarnya Elma hanya membutuhkan sekitar tiga liter minyak per bulan.

“Tapi, jika ada OP lagi saya mau ikut lagi, buat jaga-jaga,” kata dia.

Kami juga pernah menulis soal Minyak Goreng Langka dan Daging Mahal, Disperindagkop Kota Tangerang UKM Gelar Operasi Pasar Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi