ERA.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DIY, termasuk di Kabupaten Sleman, mengalami penurunan menjadi level 3. Penurunan level tersebut tertuang dalam kebijakan perpanjangan PPKM di Kabupaten Sleman pada 22 Maret - 4 April 2022.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa penurunan level pada penerapan PPKM di Sleman merupakan hasil nyata dari upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam mengendalikan kasus Covid-19.
"Meskipun hanya turun satu level, tapi ini capaian yang positif. Keberhasilan ini tentu saja melalui proses perubahan yang dilakukan sesarengan (bersama-sama) baik dari pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi gelombang ketiga Covid-19 ini," ucap Kustini, Selasa (22/3).
Kustini menjelaskan kasus Covid-19 di Sleman mulai mengalami penurunan usai ditetapkannya PPKM level 4 beberapa waktu lalu yang disertai dengan upaya penegakan protokol kesehatan di berbagai tingkatan, mulai dari lingkungkan masyarakat hingga di ruang publik.
"Dari semula kita naik ke angka 300 kasus kemudian turun 200 kasus dan tiga hari berturut-turut kemarin jumlah kasus baru yang ditemukan di angka 100 kasus. Dan Senin (21/3) kemarin turun lagi menjadi 71 kasus," jelas Kustini.
Selain upaya penegakan protokol kesehatan, Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan Langkah lain dalam menyikapi penerapan PPKM, yaitu merealisasikan program vaksinasi tahap ketiga atau booster secara serentak di 86 kalurahan.
Kustini menyebut, program vaksinasi serentak ini mendapat respons baik dari masyarakat Sleman. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias masyarakat yang menjalani vaksinasi booster di tiap kalurahan.
"Kemarin saya dapat laporan sampai ada 1.100 dan 1.300 orang. Dan data (vaksin ketiga) saat ini kurang lebih sudah 160.000 lebih atau 17,12, persen. Antusiasme ini tentu saja menjadi bukti kesadaran masyarakat akan kesehatan dan Covid-19 ini yang sangat tinggi," tutur Kustini.
Meskipun adanya penurunan level PPKM dan antusiasme masyarakat dalam melakukan vaksinasi booster, Kustini berharap adanya konsistensi di masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas.
"Kalau dikatakan lelah, semuanya pasti bilang iya (lelah). Selama dua tahun melalui pandemi dan hingga saat ini masih berlangsung. Tetapi justru ini yang harus jadi fokus utama dalam pengendalian kasus agar tidak melonjak lagi," imbuh Kustini.
Kami juga pernah menulis soal Penyebab Solo Masuk PPKM Level 4, Wakil Gibran: Jumlah Kasus Covid-19 Tinggi, Angka Kematian 20 Orang per Minggu Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!