ERA.id - Berkat hobi membatik yang ditekuninya, membuat Priska Yeniriatno mampu menembus pasar Sarawak Malaysia untuk memasarkan produk batik buatannya.
"Membatik adalah merupakan satu-satunya hobi yang saya miliki dan dapat dibagikan secara percuma tanpa beban, karena membatik juga merupakan ruang meditasi yang bisa mengembalikan semua energi yang saya miliki," kata Penggiat Batik Kota Singkawang, Priska Yeniriatno saat memaknai peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
Baginya, kesulitan saat membatik adalah mencari teman yang seirama dalam hal membatik di Singkawang. Namun, menurutnya senangnya cukup banyak, karena dengan membatik membuat hati dan perasaannya tenang.
"Dengan membatik juga bisa bikin hati tambah tenang, menjadi karya yang pada akhirnya bisa menghasilkan uang," tuturnya.
Selain itu, dengan membatik juga bisa mendatangkan banyak teman untuk berkolaborasi. "Teman yang membeli, teman bertukar cerita sekaligus sebagai teman curhat," ungkapnya.
Dari membatik, menurutnya bisa membuat penampilan menjadi cantik, keren, apik dan selalu berbudaya.
- Pesona Artis Indonesia dalam Balutan Batik, dari Nagita Slavina hingga Laudya Cynthia Bella
- Aksi KAMI Kerap Dihadang, Dasco: Baiknya Atasi Pandemi COVID-19 Saja
- Tetap Eksis di Masa Pandemi, Masker dan Daster Batik Jadi Favorit di Marketplace
- Karena Sedikit Kegemukan, Resiko Mortalitas Trump Akibat COVID-19 Naik 40 Persen
Hasil karya batik tulis yang dihasilkan Priska pun ternyata cukup dikenal di di Indonesia dan sampai ke Mancanegara seperti Sarawak Malaysia.
"Pembeli dari luar pada saat pameran di Sarawak, Jakarta, Batam dan lain-lain," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Saat ini, Priska sudah memiliki anak binaan 21 orang yang aktif di Kampung Batik. "Kampung Batik ini ada di tiga kecamatan yang ada di Singkawang seperti Kecamatan Singkawang Selatan, Timur dan Barat," katanya.
Sayangnya, di masa pandemi COVID-19 Kampung Batik cukup lama vakum (tidak aktif). "Akan mulai lagi setelah pandemi ini berakhir," katanya.