ERA.id - Aktris Natalie Portman blak-blakan terkait seksualitas yang terjadi pada dirinya di masa kecil. Hal ini diceritakan lewar podcast bersama Dax Shepard.
Pada awal pembicaraan Portman mengungkap dirinya sebagai seorang 'Lolita’ sewaktu kecil dan berakting. Terlebih saat memasuki dunia peran usianya baru 12 tahun.
“Pada usia itu, Anda memiliki seksualitas sendiri dan Anda memiliki keinginan sendiri, dan Anda ingin menjelajahi banyak hal dan Anda ingin terbuka,” kata Portman.
Portman tercatat membintangi film populer di tahun 90-an yaitu The Professional tahun 1994 dan Beautiful Girls tahun 1996. Tentu saja dua film ini dibintanginya saat ia masih sangat muda.
“Saya benar-benar menyadari fakta bahwa saya sedang digambarkan ... sebagai sosok 'Lolita'," kata Natalie Portman ke Dax, dikutip People, Kamis (10/12/2020).
Tentu saja di usia yang sangat muda itu ia banyak mendapat pandangan dan banyak pria yang jauh lebih tua darinya tertarik untuk mendekatinya. Tetapi ia sadar dan langsung membangun ‘benteng’ pada dirinya untuk melindungi dirinya sendiri.
Salah satu metode yang ia terapkan pada dirinya adalah menjadi seseorang yang profesional, konservatif, dan serius pada pekerjaannya.
Menurutnya metode pertahanan seperti itu cukup berhasil di dirinya. Banyak orang yang akhirnya berpikir bahwa dirinya menjadi super serius dan sangat konservatif.
“Saya menyadari bahwa saya secara sadar mengembangkannya karena itu selalu membuat saya merasa aman,” katanya.
Lebih lanjut Portman menegaskan saat remaja ia memilih untuk berperan di sebuah film dan meyakini dirinya bahwa ia tidak akan bermain di film yang punya adegan bercumbu. Hal ini rupanya menjadi salah satu kekhawatiran dirinya tentang pandangan orang terhadapnya.
“Saya akan mulai memilih bagian yang kurang seksi karena itu membuat saya khawatir tentang cara saya dianggap dan seberapa aman perasaan saya,” ungkap aktis 39 tahun itu.
Portman juga berkata kalau saja dirinya terjebak dengan adegan dewasa saat usianya masih muda, ia akan merasa tidak aman dan bahwa pria akan merasa berhak untuk mendiskusikan dan merealisasikan tubuhnya.