Membaca Kepribadian Anak Sulung Berdasarkan Penelitian

| 25 Sep 2022 06:10
Membaca Kepribadian Anak Sulung Berdasarkan Penelitian
Ilustrasi kepribadian anak sulung (unsplash)

ERA.id - Secara umum, anak sulung dihubungkan dengan sifat mandiri, kuat, berjiwa kepemimpinan, dan bertanggung jawab. Apakah pandangan psikologis juga menilai kepribadian anak sulut seperti itu?

Dikutip Era dari Parents.com, Dr. Kevin Leman menjelaskan bahwa urutan kelahiran berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian seorang anak. Namun, ini dipengaruhi oleh cara orang tua memperlakukan anak tersebut.

Ilustrasi pola asuh orang tua terhadap anak (unsplash)

Sebagai contoh, anak yang lahir lebih dahulu akan mendapatkan peran sebagai kakak dari orang tuanya. Sementara, biasanya anak bungsu diperlakukan lebih hati-hati.

Hal berbeda ditemukan dari riset Rohrer, dkk. (2015). Disebutkan bahwa urutan kelahiran tidak mempenaruhi kepribadian anak, baik imajinasi, ekstraversi, ketelitian, stabilitas emosi, maupun keramahannya terhadap orang lain.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kepribadian anak bisa dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Namun, gaya asuh orang tua juga bisa berpengaruh. Selain itu, kepribadian anak juga bisa berubah seiring waktu dan saat terpengaruh oleh lingkungan.

Pandangan Adler Terkait Kepribadian Anak Sulung

Alfred Adler merupakan psikolog yang pertama kali menjelaskan teori pengaruh urutan kelahiran terhadap kepribadian anak. Dia berpendapat, anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu punya karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ini karakteristik yang cenderung dimiliki oleh anak sulung menurut Adler.

· Patuh pada orang tua

· Mengalah

· Bertanggung jawab

· People pleaser (senang membuat orang lain senang)

· Strict dan bossy

Selain itu, Adler menyebut anak sulung cenderung mudah iri hati kepada adiknya. Itu karena orang tua biasanya lebih memperhatikan adiknya. Meski demikian, karakteristik tersebut juga dipengaruhi oleh keadaan keluarga.

Anak yang lahir lebih dahulu tidak selalu berperan sebagai “kakak” jika meninggal atau disabilitas. Dengan demikian, anak kedua akan menggantikannya.

Fakta Karakter Anak Sulung

Teori Adler tidak berlaku jika terdapat perbedaan budaya dan kondisi sosial. Peran anak sulung di masyarakat penganut patriarki bergantung pada gender. Jika anak sulung dalam sebuah keluarga patriarki adalah perempuan, sedangkan anak keduanya laki-laki, peran “anak sulung” akan disodorkan kepada anak kedua tersebut.

Beberapa penelitian membahas keterkaitan urutan kelahiran dengan performansi akademik atau sikap seseorang, tetapi hasilnya dinilai kurang konsisten. Oleh sebab itu, kita akan membahas sejumlah fakta karakter anak sulung secara empiris.

1. Kecerdasan tinggi

Orang biasanya membandingkan kecerdasan anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu. Anggapan bahwa anak sulung lebih cerdas daripada adik-adiknya bisa jadi tidak sepenuhnya mitos.

Penelitian yang dilakukan oleh Gilmore (2016) menyatakan, urutan kelahiran anak tidak berpengaruh terhadap kepribadian, tetapi ada kemungkinan berpengaruh terhadap inteligensi. Oleh sebab itu, inteligensi anak yang lahir lebih dahulu cenderung lebih tinggi daripada adiknya, tetapi dengan jarak usia yang jauh. Sebagai contoh, antara anak pertama dengan anak keempat.

Sementara, menurut Botzet, dkk. (2021), mengatakan bahwa urutan kelahiran anak berpengaruh terhadap inteligensi anak, terutama jika pihak keluarga tidak memberikan perlakuan dan pendidikan secara sama.

2. Cenderung jadi pemimpin

Riset membuktikan bahwa anak sulung punya kecenderungan berperan sebagai pemimpin atau menduduki posisi terkait kepemimpinan (Black, 2017).

3. Menguasai bahasa asing

Berdasarkan riset Keller, dkk. (2015), kemampuan penguasaan bahasa asing sebagai bahasa kedua oleh anak sulung jauh lebih baik daripada anak tengah atau anak bungsu.

4. Self-esteem yang tinggi

Penelitian yang dilakukan oleh Nhandi (2017) menunjukkan bahwa anak sulung cenderung punya kepercayaan diri self-esteem yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi yang tinggi, baik akademik maupun dunia kerja.

5. Tegas soal keputusan

Penelitian Campione-Barr, dkk. (2015), menjelaskan bahwa tuntutan mandiri yang diberikan kepada anak sulung membuatnya cenderung punya ketegasan dalam membuat keputusan. Self-esteem yang tinggi juga bisa berpengaruh terhadap cara seseorang mengambil keputusan dan menilai apa yang baik bagi dirinya.

6. Attachment Style yang sehat

Berdasarkan penelitian Buunk (1997), urutan kelahiran berpengaruh terhadap kelekatan anak dengan orang lain. Anak sulung cenderung membangun attachment yang lebih sehat dengan orang lain, sedangkan anak bungsu cenderung mudah cemburu.

Meski demikian, pengasuhan orang tua juga memiliki peran sehingga pernyataan Adler mengandung pengecualian jika dikaitkan dengan faktor parenting style. Itulah beberapa hal terkait kepribadian anak sulung berdasarkan berbagai penelitian.

Rekomendasi