Kenapa Menguap Menular dari Satu Orang ke Orang yang Lain? Begini Penjelasannya

| 27 Dec 2022 17:05
Kenapa Menguap Menular dari Satu Orang ke Orang yang Lain? Begini Penjelasannya
Ilustrasi menguap (iStockphoto)

ERA.id - Ketika mengantuk, kita akan bereaksi dengan tindakan menguap. Selain mengantuk, menguap juga bisa terjadi saat kita merasa bosan.

Fakta lainnya yang dilansir dari National Geographic Indonesia adalah, manusia dapat menguap dalam rata-rata waktu 6 detik.

Dalam waktu 6 detik, detak jantung kita berpotensi meningkat. Bahkan menurut penelitian, saat menguap, perubahan psikologis juga dapat terjadi.

Banyak mitos yang tersebar tentang menguap, tetapi ada satu mitos yang paling terkenal, bahwa menguap bisa menular.

Lantas, kenapa menguap menular ke orang lain? Apakah hal tersebut merupakan fakta atau mitos? Simak penjelasannya di bawah ini.

Penelitian tentang Menguap

Kenapa menguap menular? (Karolina Grabwoska-Pexels)

Para peneliti berusaha untuk melakukan penyelidikan dan pembuktian apakah menguap benar-benar dapat menular.

Sebuah studi menjelaskan, saat menonton video yang menampilkan orang yang sedang menguap, sekitar 50% orang yang menyaksikannya juga ikut menguap.

Robert Provine, psikolog dan ahli syaraf di University of Maryland, menyebutkan reaksi tersebut bukanlah hal yang aneh.

Beberapa studi menyimpulkan bahwa ada kaitan antara menguap dengan empati. Dari penelitian tersebut membuktikan bahwa kita menguap bahkan ketika kita tidak mengantuk.

Menguap kerap terjadi pada suhu atau udara yang dingin

Sebuah penelitian dari Princeton University menjelaskan bahwa menguap adalah proses pendinginan otak. Tindakan menguap juga diyakini sebagai respons otak yang kekurangan oksigen maupun tubuh yang terlalu lelah. Pada saat Anda menguap, peregangan secara kuat terjadi pada rahang dan dapat meningkatkan aliran darah pada leher, wajah, serta kepala.

Menguap juga merupakan momen pertukaran antara darah yang lebih hangat dari dalam otak dengan darah yang lebih dingin. Inilah yang menyebabkan menguap lebih sering terjadi ketika sedang berada di wilayah yang dingin.

Menguap lebih menular ke orang terdekat

Sebuah penelitian di tahun 2012 menyimpulkan bahwa menguap ternyata lebih menular kepada orang-orang yang lebih dekat.

Para peneliti mendapatkan kesimpulan, semakin dekat Anda dengan seseorang, maka semakin besar kemungkinan Anda ikut menguap saat mereka menguap.

Kedekatan tersebut dapat dikarenakan adanya kedekatan secara genetik ataupun emosional. Dengan kata lain, hal tersebut dapat terjadi pada teman dekat dan keluarga yang memiliki perasaan lebih kuat satu sama lain.

Menguap menular karena fungsi motorik di otak

Sebuah penelitian yang dilansir dari Live Science menunjukkan bahwa penyebab kenapa menguap menular sebenarnya terjadi karena fungsi motorik di otak. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology tahun 2017, para ilmuwan menjelaskan dorongan untuk menguap ketika Anda menyaksikan orang lain melakukannya disebut sebagai istilah echophenomenon.

Dengan kata lain, hal tersebut merupakan tiruan otomatis dari orang lain. Jenis echophenomena lainnya termasuk echolalia adalah meniru kata-kata seseorang, serta  echopraxia, yaitu meniru tindakan seseorang.

Menguap bisa menjadi tanda penyakit

National Institute of Health menyebutkan, bagi sebagian orang, menguap berlebihan bisa menjadi reaksi yang dikarenakan saraf vagus.

Ada bermacam-macam fungsi saraf vagus, mulai dari mengatur gerakan pita suara, jantung, paru-paru, sampai organ pencernaan, seperti lambung dan usus.

Saraf ini juga dapat menjadi indikasi masalah pada jantung. Dalam kasus anomali yang lain, menguap dapat menjadi penanda akan adanya masalah di otak.

Dilansir dari Medical News Today, menguap yang berlebihan bisa jadi merupakan gejala dari lobus frontal atau tumor batang otak. Meskipun demikian, kasus ini termasuk kasus yang jarang terjadi.

Gejala lain yang mungkin menandakan tumor otak yaitu sakit kepala, kesemutan, sisi tubuh kaku, perubahan kepribadian, hilang ingatan, dan masalah penglihatan.

Dengan demikian, menguap berlebihan ternyata juga dapat menjadi gejala adanya masalah pada tubuh.

Demikianlah penjelasan tentang penyebab dari kenapa menguap menular. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Tags : menguap mitos
Rekomendasi