ERA.id - Akan menjadi banyak pertanyaan bagi para ibu-ibu terkait menyusui anak selama bulan ramadan, dan apakah asi berkurang saat puasa?
Kekhawatiran tersebut adalah hal wajar, mengingat ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi. Artikel ini akan membahas apakah puasa menyebabkan berkurangnya produksi ASI dan beberapa tips menyusui saat bulan ramadan..
Apakah ASI Berkurang saat Puasa?
Dilansir dari laman AI Care, kurangnya asupan cairan ketika berpuasa dapat berpotensi mengurangi kuantitas dan kualitas ASI, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi. Hal tersebut dikarenakan saat berpuasa, seseorang diharuskan untuk tidak makan dan minum dari terbit matahari hingga terbenamnya.
Dalam Islam, ibu yang menyusui memiliki pilihan untuk tidak berpuasa dan dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Namun, bagi ibu yang merasa mampu menyusui tetap diperbolehkan untuk tetap berpuasa.
Akan tetapi jika ibu menyusui mengalami masalah kesehatan, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Tips Menyusui saat Bulan Puasa
Megan Landrum dari Alavita Nutrition menjelaskan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menyusui di bulan puasa, di antaranya tetap terhidrasi, memperhatikan asupan nutrisi, dan cara berbuka puasa.
-
Terhidrasi Selama Puasa
Jika Anda memilih untuk berpuasa, pertimbangkan untuk melakukan puasa modifikasi yaitu menghindari makanan padat dan tetap mengonsumsi cairan.
"Penting untuk tetap terhidrasi. Ibu menyusui perlu minum setidaknya 80 ons cairan per hari atau lebih untuk menjaga produksi ASI," kata Landrum.
Meskipun demikian, kebutuhan cairan akan tergantung pada setiap orang yang berpuasa. Landrum menyarankan untuk minum minuman bergizi jus dan makan makanan berkaldu.
-
Perhatikan Nutrisi
Selama bulan Ramadan, puasa berlangsung setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam. Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa tidak memiliki efek buruk pada pasokan ASI atau pertumbuhan bayi, namun dapat mengurangi nutrisi ibu.
Maka dari itu, Landrum menyarankan untuk memastikan bahwa makanan pertama saat sahur mengandung protein seperti mentega almond, telur, dan yogurt. Selain itu, ibu menyusui juga tetap harus mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, seperti alpukat.
Buah-buahan dan sayuran segar, juga menjadi sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh semua ibu menyusui selama sahur. Kemudian ketika buka puasa jangan lupa untuk kembali mengonsumsi protein berkualitas tinggi dan makanan kaya nutrisi.
-
Cara berbuka puasa
Ketika tiba waktunya untuk berbuka puasa, Landrum menyarankan untuk menghindari camilan cepat yang tinggi gula dan natrium seperti keripik, roti, atau permen.
Sebagai gantinya, pilihlah karbohidrat kompleks dan makanan kaya nutrisi seperti telur, kacang, dan sayuran.
Selain itu, menambah sedikit lemak dapat membantu Anda merasa kenyang dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Cobalah brokoli dan ubi jalar panggang dengan banyak minyak zaitun atau semur kacang polong dengan potongan alpukat.
Selain beberapa tips di atas, penting bagi ibu menyusui agar tetap terjadwal memompa ASI. Disarankan agar melakukan pemompaan dan pemberian ASI semaksimal mungkin, terutama pada waktu malam hari karena efektif meningkatkan kelancaran produksi ASI.
Meskipun ibu menyusui diperbolehkan untuk berpuasa, tetapi tetaplah waspada terhadap kondisi tubuh Anda. Terutama jika terdapat tanda-tanda dehidrasi atau penurunan drastis produksi ASI selama seharian.
Jika ibu menyusui mengalami gejala dehidrasi berat, seperti pusing, mulut kering, kelemahan tubuh, dan pandangan kabur, sebaiknya batalkan puasa dan segera mengonsumsi cairan untuk mengembalikan cairan tubuh.
Selain apakah asi berkurang saat puasa, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…