Majalah Rolling Stone Resmi Dukung Joe Biden dalam Pemilu Presiden AS

| 20 Oct 2020 09:32
Majalah Rolling Stone Resmi Dukung Joe Biden dalam Pemilu Presiden AS
Joe Biden, kandidat presiden dari Partai Demokrat. (Foto: Gage Skidmore/Flickr)

ERA.id - Majalah Rolling Stone, majalah yang menjadi tolok ukur reportase musik, budaya pop, dan politik AS sejak 1967, secara resmi mendukung Joe Biden, kandidat presiden dari Partai Demokrat. Menyebut kandidat presiden lainnya, Donald Trump, "tidak siap menjadi presiden".

Berbicara untuk pembaca Amerika Serikat, tim redaksi majalah tersebut menulis demikian, menyinggung gaya kepemimpinan Donald Trump yang penuh kontroversi:

"Selama empat tahun terakhir kita telah hidup di bawah pimpinan seseorang yang tak siap menjadi presiden... Namun, beruntunglah Amerika, karena Joe Biden adalah kebalikan dari Donald Trump hampir dalam segala hal."

Dilansir oleh The Guardian, selain menyebutkan bahwa Biden memiliki kompetensi, integritas dan welas asih, ia dianggap menghormati demokrasi yang berjalan di AS dan dianggap tidak berniat menjadi "seorang dikator".

Biden, yang saat ini berusia 77 tahun, menjabat sebagai senator dari daerah Delaware sejak 1973 hingga 2009. Ia mundur dari posisi itu untuk menjadi wakil presiden di masa presiden Barack Obama, yang memerintah hingga tahun 2017.

Posisi Joe Biden sempat dianggap terlalu konservatif bagi pemilih Partai Demokrat yang cenderung liberal dan progresif. Namun, nominasi Biden dalam pilpres Amerika disebabkan oleh dukungan yang kuat dari kelompok Afro-Amerika, khususnya di negara bagian South Carolina. Ia juga menjalankan kampanye presiden yang konsisten, hingga memilih senator Kamala Harris sebagai wanita kulit hitam pertama yang maju dalam pemilihan presiden AS.

"Tak berlebihan bahwa eksperimen 'Amerika' bergantung pada pemilihan presiden bulan November nanti," tulis majalah Rolling Stone.

Rolling Stone bukan pertama ini secara resmi mendukung seorang calon presiden. Empat tahun lalu, pendiri majalah Jann Wenner memilih mendukung Hillary Clinton sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat. Pada tahun 2016 itu, Clinton unggul 3 juta suara, namun kalah dari Trump yang memenangi pilpres lantaran sistem electoral college.

Rekomendasi