Tim Pengacara Demokrat Siap Hadapi Trump di Pengadilan

| 04 Nov 2020 19:15
Tim Pengacara Demokrat Siap Hadapi Trump di Pengadilan
Ilustrasi: Pasangan kandidat presiden-wakil presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris. (Ilham/ERA.id)

ERA.id - Joe Biden dan timnya menyebut Donald Trump berusaha merampas suara warga Amerika Serikat menyusul pernyataan Trump yang ingin menghentikan proses hitung suara dalam Pilpres AS, Rabu (4/11/2020). Beberapa saat sebelumnya, Trump memang menyatakan secara sepihak bahwa ia telah memenangkan Pilpres tahun ini.

"Kita menang dalam pemilihan umum kalli ini," kata Trump kepada pendukungnya yang telah berkumpul di Ruang Timur Gedung Putih, Rabu dini hari.

"Kita ingin agar seluruh proses hitung suara dihentikan. Kita tak mau mendengar masih ada surat suara yang dihitung pada pukul empat pagi dan kemudian ditambahkan ke dalam jumlah total."

Dalam konferensi pers pukul 2.30 dini hari itu, Trump mengaku akan membawa permasalahan hitung suara ke Mahkamah Agung, sehingga "seluruh proses hitung suara dihentikan".

Trump masih bertahan pada asumsinya bahwa metode pengumpulan suara via pos, atau 'mail-in votes', dipenuhi kecurangan. Banyak orang menengarai ini merupakan taktik politik Trump karena 70 persen pemilih Partai Demokrat menggunakan metode ini di tengah resiko tertular penyakit selama pandemi COVID-19 di AS.

Tim Joe Biden sendiri menyebut komentar Trump pada Rabu pagi "tak masuk akal dan keliru."

Manajer kampanye Biden-Harris, Jen O'Malley Dillon, dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Daily Mail mengatakan siap meladeni tim Trump di pengadilan. "Jika sang presiden benar-benar akan meminta pengadilan untuk menyetop proses hitung suara, maka kami pun sudah menyiapkan tim hukum untuk mencegah hal itu terjadi."

Bagi Dillon langkah yang bakal dilakukan Trump tersebut "tak pernah dilakukan oleh presiden manapun dalam sejarah Amerika Serikat", dan langkah semacam itu akan merampas suara warga AS dalam pemilihan umum.

Proses hitung suara kemungkinan besar belum akan final hingga akhir pekan ini karena sejumlah negara bagian yang posisinya krusial, atau disebut 'battleground states', perlu banyak waktu untuk menghitung ratusan ribu surat suara yang dikirim melalui pos.

Hal ini sudah digarisbawahi oleh para pejabat komite penyelenggara pemilu di negara bagian Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan, yaitu bahwa hasil definitif hitung suara di negara bagian mereka tidak akan keluar pada Selasa malam.

Kemungkinan besar, hasil hitung suara di Wisconsin dan Michigan akan bisa diketahui pada Rabu pagi waktu setempat, atau Kamis dini hari. Namun, hasil di Pennsylvania, yang posisinya sangat krusial karena menyumbang 20 suara elektoral, baru akan diketahui di sekitar hari Jumat.

Di saat yang bersamaan sejumlah gugatan hukum yang menyasar keabsahan surat suara bisa memperlama proses hitung suara yang masih berlangsung.

Dillon mengatakan bahwa Trump tak akan bisa menghentikan proses hitung suara. Menurutnya, penghitungan setiap surat suara yang dikumpulkan sudah diamanatkan oleh tata hukum di Amerika Serikat.

"Proses ini akan terus berlangsung hingga seluruh suara berhasil dihitung," kata Dillon.

Rekomendasi