ERA.id - Pendopo Agung Royal Ambarrukmo adalah salah satu tempat prosesi pernikahan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. Menariknya tempat tersebut akan dijadikan lokasi akad nikah pada 10 Desember 2022.
Namun lokasi pesta pernikahan akan diselenggarakan di tempat yang berbeda yaitu di Solo, Jawa Tengah tepatnya di Pura Mangkunegaran pada 11 Desember 2022.
Perlu diketahui, Pendopo Agung Royal Ambarrukmo memiliki nilai sejarah yang tak kalah dengan Pura Mangkunegaran. Bahkan tempat ini dulunya merupakan tempat tinggal Sultan Hamengku Buwono VI.
Sejarah Pendopo Agung Royal Ambarrukmo
Dilansir dari royalambarrukmo.com, Pendopo Agung Royal Ambarrukmo adalah bekas Kediaman Istana Kerajaan dan saksi di hari kemerdekaan Indonesia yang berada di kompleks Hotel Royal Ambarrukmo.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta adalah hotel warisan hidup yang menampilkan koleksi luar biasa karya arsitektur Jawa otentik dari abad ke-18 dan juga karya seni dari tahun 1964 yang masih terpelihara dengan baik di kompleks hotel hingga saat ini.
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta menjelaskan jika kompleks Kedhaton Ambarrukmo terdiri dari tujuh kawasan; yaitu Pendopo Agung, Ndalem Ageng, Bale Kambang, Gandhok, Pacaosan dan Alun-Alun.
Sementara itu, Kedhaton Ambarrukmo dibangun berdasarkan tradisi Jawa yang kuat. Setiap bagian dari keseluruhan kompleks memiliki fungsi yang berbeda dan menyampaikan makna filosofis tertentu.
Dekorasi Kedhaton juga mengandung unsur doa-doa yang mewakili nilai-nilai agama, kepercayaan dan norma budaya Jawa.
Selain itu, Pendopo Agung merupakan bangunan semi outdoor tanpa dinding yang melambangkan keterbukaan Raja kepada seluruh rakyatnya. Lantai lebih tinggi dari halaman, mencerminkan penghargaan kepada semua tamu dan keakraban dengan harmoni.
Sejak dibangun tahun 1857 oleh Sultan Hamengku Buwono VI, Pendopo Agung tidak mengalami perubahan bentuk. Bentuk dasarnya adalah 'Joglo Sinom' dengan ukuran 32 x 32,4 meter dan mengarah ke selatan.
Sementara itu, Atap Pendopo Agung ditopang oleh total 36 pilar dari tiga jenis; 4 Saka Guru (pilar utama), 12 Saka Penanggap (pilar sub utama) dan 20 Saka Penitih (pilar luar dan pendukung).
Semua pilar dihiasi dengan ukiran seperti 'Wajikan', 'Saton', 'Tlacapan', 'Mirong' dan 'Praba' - masing-masing diletakkan di atas 'umpak' (dasar batu) yang diukir dengan kaligrafi Arab.
Tempat Istirahat Raja Jogja
Dilansir dari celebrities.id, General Manager Hotel Royal Ambarrukmo, Herman Curbois menjelaskan jika Pendopo Agung adalah salah satu bangunan tempat istirahat raja-raja di Yogyakarta.
Selain itu, Pendopo Agung juga satu kompleks dengan Alun-alun, Pringgitan, Gadri, Gandok dan juga Bale Kambang. "Bangunan di sini memang mirip dengan susunan di Keraton Yogyakarta," ujarnya.
Perlu diketahui, pada zaman dulu apabila raja keluar dan ingin beristirahat maka akan mampir di kedhaton Ambarrukmo, dikarenakan pada masa lalu wilayah tersebut memang masih hutan.
Pendopo Agung juga digunakan sebagai tempat istirahat tamu dari luar daerah yang hendak bertemu dengan raja.
Sejarah mencatat jika Pendopo Agung dibangun pada medio 1792 dan kini telah berusia sekitar 230 tahun.
Pembangunan Pendopo Agung pada awalnya dibuat Sri Sultan Hamengku Buwono Il, kemudian dilanjutkan Sri Sultan Hamengku Buwono V, hingga disempurnakan Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Terkait dengan pemberian nama, Pendopo Agung diusulkan langsung oleh Sultan Hamengku Buwono VII yang setelah mengundurkan diri dari raja pada 27 Oktober 1920, memutuskan untuk tinggal di sana.
Selain Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…