Curhat Rahayu Saraswati Kampanye di Kala Pandemi: Jaga Jarak Takut Dikira Sombong

| 18 Sep 2020 17:43
Curhat Rahayu Saraswati Kampanye di Kala Pandemi: Jaga Jarak Takut Dikira Sombong
Rahayu Saraswati (Dok. PDIP)

ERA.id - Bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menilai kampanye tatap muka masih menilai lebih efektif dibanding kampanye daring. Meski demikian, dia mengakui sulit menerapkan protokol kesehatan saat kampanye tatap muka.

"Pertemuan tatap muka secara fisik itu masih yang paling efektif. Tetapi untuk memastikan keamanan dan keselamatan untuk semua, terutama masyarakat dan juga para paslon, itu sangat sulit sekali," ujar Sara dalam diskusi webinar, Jumat (18/9/2020).

Sara lantas menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan warga Tangsel untuk memperkenalkan diri sebagai bakal calon di Pilkada 2020. Dia mengaku sudah membatasi jumlah tamu undangan yang hadir, tapi tetap saja warga berkerumun.

"Beberapa bulan ini, saya dan Pak Muhammad (bakal calon wali kota Tangsel) sudah mencoba menerapkan protokol kesehatan, itu sangat sulit. Walaupun yang diundang misalnya hanya 20 orang, tapi yang muncul bahkan bisa 100 orang," kata Sara.

Selain itu, politisi Partai Gerindra ini juga mengaku kesulitan untuk penerapan jaga jarak, apalagi saat ada warga atau simpatisannya yang ingin sekadar selfie atau berjabat tangan. Ia khawatir akan dianggap sebagai orang yang tidak ramah dan akhirnya kehilangan dukungan dari masyarakat.

Muhammaddan Rahayu Saraswati (Dok. Rahayu Saraswati)

"Kita sangat kesulitan sebagai paslon untuk menolak kehadiran mereka. Kalaupun acara menerapkan jaga jarak, tetap saja ada yang minta selfie bareng atau berjabat tangan. Kalau kita menolak, takutnya dikira sombong," kata Sara.

Sara pun menyiasatinya dengan menyapa warga Tangsel secara virtual atau daring, selain itu ia juga memberikan nomor ponsel untuk layanan pengaduan serta menampung aspirasi warga.

Rekomendasi