ERA.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena membela Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang kinerjanya kembali dipertanyakan selama pandemi COVID-19. Jurnalis Najwa Sihab mewawancarai kursi kosong yang seharusnya ditempati Terawan.
Menurut Melki, pandangan negatif publik disebabkan karena tim komunikasi publik atau public realtion (PR) Kementerian Kesahatan tidak bekerja dengan baik. Hal tersebut diketahui setelah komisi kesehatan beberapa kali menggelar rapat kerja dengan Kemenkes. Akhirnya, kata Melki, banyak informasi maupun kinerja menkes yang tidak tersampaikan dengan baik.
"Satu soal penting yang juga kami temukan saat rapat kerja dengan Menkes dan jajarannya terkait komunikasi publik yang lemah. Banyak yang sudah dan akan dilakukan namun tidak terpublikasi secara baik ke publik melalui media massa, sehingga kinerja Menkes dan Kemenkes seolah-olah tertutup oleh kementerian atau lembaga lain yang mampu tampilan kinerjanya dengan baik ke publik melalui media massa," ujar Melki melalui keterangan tertulisnya, Selasa (29/9/2020).
Padahal, menurut Melki, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, baik Terawan maupun jajaran Kemenkes telah bekerja dengan baik dan bahkan memastikan tenaga kesehatan serta fasilitas kesehatan bekerja dengan optimal.
Meskipun tenaga kesehatan banyak yang menjadi korban COVID-19, hingga Kemenkes menjadi salah satu klaster perkantoran COVID-19 terbesar, menurut Melki hal itu justru menunjukkan kerja keras Terawan dan jajarannya dalam mengendalikan wabah virus korona.
"Banyak korban tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 dan lebih dari 100 orang meninggal, Kemenkes menjadi klaster perkantoran yang terbanyak terpapar COVID-19 menunjukkan kerja keras Menkes dan jajaran Kemenkes serta seluruh sumber daya tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sudah dikerahkan," papar Melki.
Karena itu, Melki mendorong agar komunikasi publik Kemenkes untuk dibenahi agar kierja Terawan dan Kemenkes dapat diketahui secara baik oleh publik. Komisi IX juga meminta menkes dan jajarannya terus bekerja menangani aspek kesehatan secara optimal dan tetap berkonsolidasikan dengan semua pihak terkait seperti TNI Polri, BIN, BUMN, BNPB sehingga sinergi berjalan baik.
"Kami juga mendorong komunikasi publik Menkes dan jajarannya dibenahi secara optimal sehingga publik mengetahui secara baik apa yang sudah dan akan dilakukan sehingga mendorong optimisme dan kepercayaan publik dalam merespon apapun dinamika COVID-19 di seluruh penjuru tanah air," tegasnya.
Sebelumnya, Najwa Sihab mewawancara kursi kosong yang saharusnya ditempati oleh Menteri Kesehatan Terwan Agus Putranto. Dalam kesempatan itu, Najwa melemparkan sejumlah pertanyaan terkiat kinerja Terawan selama pandemi COVID-19.
Hal tersebut disebabkan karena jarangnya kemunculan Terawan di depan publik sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Alih-alih menjadi ujung tombak pemerintah dalam mengendalikan pandemi, Presiden Joko Widodo justru semakin rajin membentuk tim-tim ad hoc yang diisi oleh mentri-menteri di bidang ekonomi.