ERA.id - Ketua Tim Kampaye Appi-Rahan di Pilkada Makassar, Erwin Aksa, mengaku sudah memiliki kalkulasi mengapa keluarganya mesti maju dalam perhelatan politik di Kota Daeng.
Toh, banyak orang yang menilai bahwa ipar Erwin Aksa, Munafri Arifuddin, sudah gagal sebab pernah kalah dalam Pilkada Makassar beberapa waktu lalu saat melawan kotak kosong.
Erwin Aksa mengungkap kalau hasil dari risetnya sendiri, banyak publik di Makassar yang menginginkan pemimpin baru. Walau belum diketahui siapa pemimpin yang dikehendaki tersebut.
Sejauh ini, Erwin juga banyak bertanya ke pengusaha Sulsel khususnya Makassar soal mengapa mereka harus memiliki pemimpin baru di lingkup Pemkot Makassar.
"Saya sudah lakukan riset ke pengusaha, pakar dan juga warga soal Pilkada Makassar dan mereka jawab saya ingin pemimpin yang baru," sebut Erwin beberapa waktu lalu di kediammnya.
Mengapa jawaban itu terlontar, menurut Erwin, karena sejumlah kebijakan dan juga program belum maksimal dijalankan oleh pemimpin sebelumnya. "Selain tidak pedulikan PSM Makassar, alasan mereka juga sangat rasional di mana banyak proyek yang mangkrak dan bersoal dalam hukum."
Sejauh ini rivalitas Danny dan Appi memang makin menguat. Menyusul beberapa manuver politik keduanya dalam lapor-melapor soal pelanggaran politik di Bawaslu.
"Persaingan ini sangat ketat antara 01 dengan 02 karena yang ramai diperbincangkan. Ada tiga paslon baru untuk bersaing melawan petahana (Danny), aspek utamanya adalah tidak ada yang mampu mengendalikan ini (Covid-19) dan tidak cerdas," bebernya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Erwin Aksa menegaskan niatnya dalam mengawal paslon nomor urut 2 Appi-Rahman di Pilkada Makassar hanya memperbaiki sejumlah program yang dirasanya memakan banyak anggaran.
"Banyak yang mau diperbaiki. Bikin proyek-proyek tidak jelas, mangkrak, dan lainnya," tutupnya.